Penjelasan Dinkes Deli Serdang Terkait Pelajar SD Meninggal Setelah Divaksin

Penjelasan Dinkes Deli Serdang Terkait Pelajar SD Meninggal Setelah Divaksin
Ibu korban menunjukkan foto almarhum anaknya (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Tanjung Morawa - Seorang pelajar kelas III SD meninggal dunia di RSUD Amri Tambunan Lubuk Pakam, Rabu (26/1).

Pelajar berinisial RRP (10) yang tinggal di Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, itu meninggal setelah satu pekan lalu menerima suntik vaksin anak di sekolahnya.

Ibu korban, Sarma Sartika Simbolon (44), mengatakan sebelum meninggal anaknya tidak mengalami sakit.

"Sebelumnya ia tidak pernah mengeluh sakit, tiba-tiba usai divaksin ia kurang sehat," kata Sarma.

Korban selama ini tinggal bersama abang dan neneknya di rumah kontrakan mereka. Sedangkan ibunya pulang sekali seminggu dari tempatnya bekerja sebagai asisten rumah tangga di Medan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang, Ade Budi Krista, ketika dikonfirmasi Analisadaily.com menjelaskan penyebab kematian korban.

Menurutnya dari hasil surveilans dan investigasi Dinas Kesehatan Deli Serdang diketahui korban meninggal dunia karena penyakit tetanus.

"Tidak ada hubungannya dengan vaksinasi," kata Ade Budi, Kamis (27/1).

Ade Budi menyebut hal ini disimpulkan dari resume medis dan adanya pemeriksaan oleh dokter spesialis anak yang kompeten serta keterangan dari beberapa rumah sakit tempat almarhum pernah dirawat.

"Gejala-gejalanya jelas karena ada trismus dan opistotonus yang menunjukkan itu tetanus," jelasnya.

"Dan tetanus itu masa inkubasinya lebih dari dua minggu. Artinya, secara analisa medis almarhum sudah terpapar bakteri tetani pada saat divaksin. Dan gejala timbul sesudah divaksin," tukas Ade Budi.

(KAH/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi