
Analisadaily.com, Pagaran - Pembangunan pagar Tambak (Makam) Hariara Pasaribu Habeahan di Desa Sipultak Dolok, Kecamatan Pagaran, Kabupaten Tapanuli Utara, akhirnya rampung dilaksanakan oleh para keturunan Oppung Pasaribu Habeahan.
Salah seorang penggagas pembangunan, Sabar Pasaribu MT, mengatakan ratusan tahun lalu di daerah tersebut belum ada semen seperti sekarang. Alhasil, pertanda makam Raja Pasaribu Habeahan hanya diberi sebuah pohon bernama hariara.
Menurutnya pemagaran Tambak Hariara Pasaribu Habeahan untuk mempersatukan keturunan (pomparan) Raja Pasaribu Habeahan sekaligus melestarikan situs budaya batak.
"Namun hal yang paling penting adalah agar keturunan Raja Pasaribu Habeahan mengetahui dimana tempat leluhurnya berasal," kata Sabar Pasaribu, Rabu (2/2).
Lebih jauh Sabar menjelaskan bahwa gagasan awal pemagaran Tambak Hariara Pasaribu Habeahan datang melalui sebuah mimpi seorang perempuan boru pasaribu bondar agar datang ke pohon hariara, membersihkannya dan membuat pagar.
Kemudian perempuan itu memberitahu mimpinya tersebut kepada seseorang bermarga Pasaribu Habeahan di Sibolga, yakni Jonas Bernard Pada yang selanjutnya disebarluaskan ke media sosial.
"Kemudian saya baca dan saya tanggapi. Mulai dari situ kita bentuk kepanitiaan di media sosial. Dengan modal keyakinan bersama, akhirnya pembangunan pagar dapat selesai dengan biaya dari awal sampai selesai kurang lebih Rp 100 juta yang bersumber dari Pomparan Raja Pasaribu Habeahan," ungkapnya.
Sabar berharap agar generasi muda, khususnya yang bermarga Pasaribu Habeahan bisa mengetahui sejarah leluhurnya, dimana tempat asalnya serta siapa saja keturunannya.
"Selain itu kita juga ingin mewujudkan situs tersebut sebagai wisata sejarah," ucapnya.
"Ini bukan yang terakhir, ini masih awal. Keinginan pomparan agar ada kelanjutan ke depan, berharap dapat melakukan horja bolon mengun dang semua hula agar hutang adat lunas. Saya berharap untuk semua pomparan lebih memberikan sumbangsi terlebih dana untuk mewujudkan horja bolon," tukasnya.
Sementara tokoh agama setempat, Pendeta Hendra Pasaribu, berharap agar marga Pasaribu Habeahan saling mengenal antar satu sama lain, terutama setelah dipagarnya Tambak Hariara Pasaribu Habeahan.
Sebab menurutnya yang menjadi masalah selama ini adalah banyaknya keturunan Pasaribu Habeahan yang tidak tau asal usulnya.
"Semoga dengan ini semakin terjadi kerukunan antara keluarga besar Pasaribu Habeahan. Lewat kerukuran ini akan turun berkat Tuhan," ujarnya.
Adapun susunan kepanitian dalam pemagaran Tambak Hariara Pasaribu Habeahan antara lain, Ketua Umum Jonas Bernard Pasaribu, Sekretrasi Bonajauro Pasaribu, Bendahara Sabar Pasaribu MT, Ketua Pelaksana Nimrod Pasaribu, Seksi Administrasi Chan Moan Pasaribu dan Bendahara Pelaksana Marice br. Nababan.