Djarot Saiful Hidayat saat berkunjung ke Balai Karantina Pertanian Medan (Analisadaily/Kali A Harahap)
Analisadaily.com, Beringin - Anggota Komisi IV DPR RI, Djarot Saiful Hidayat, menilai terjadinya kelangkaan kedelai yang berimbas pada produksi tahu dan tempe disebabkan kelalaian.
"Kita ini tidak mau belajar dari pengalaman setiap tahun terjadi krisis kedelai dan krisis bahan pangan lainnya," kata Djarot saat peninjauan Balai Karantina Pertanian Medan di Pasar V Kebun Kelapa, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang, Selasa (22/2).
"Kita lalai atau lupa bahwa kita dikaruniai tanah air yang kaya. Karena kita sudah terbiasa mengambil cara yang instan yaitu impor, padahal kita sangat kaya," tegasnya.
Djarot mencontohkan kedelai yang 90 persen masih diimpor. Padahal banyak lahan bagus yang bisa ditanami kedelai.
"Tapi kita lalai untuk melindungi petani kedelai kita, utamanya saat panen raya. Jadikan ini pelajaran, ke depan pola harus dirubah," imbaunya.
Politisi PDI Perjuangan ini juga mendorong petani agar mau menanam komoditas yang penting dan strategis. Sementara pemerintah harus hadir untuk melindungi petani, termasuk jaminan harga.
"Jangan sempat terjadi ketika panen naik hasil baik, kemudian harga jatuh dan kemudian masih ada oknum yang tergiur untuk impor terus," ujarnya.
Terkait kunjungannya ke Balai Karantina Pertanian Medan, Djarot menyampaikan apresiasinya.
"Pokoknya Karantina Pertanian Medan ini keren dan bagus. Apalagi ini garda terdepan untuk ekspor produk warga kita, khususnya Sumut," katanya.
"Maka kita dukung pendirian Klinik Ekspor Horas Medan, baik dalam bentuk pelatihan bimbingan kepada pelaku usaha perkebunan, pertanian holtikultura maupun produk-produk olahan lainnya," tukas Djarot Saiful Hidayat.
(KAH/EAL)