Direktur Organisasi Kesehatan Dunia, Tedros Adhanom Ghebreyesus memberikan pernyataan tentang vaksinasi Coronavirus selama KTT Uni Eropa - Uni Afrika, di Brussels, Belgia 18 Februari 2022. (Reuters/Johanna Geron/Pool)
Analisadaily.com, Jenewa - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berencana mendirikan pusat kedua untuk melatih negara-negara memproduksi vaksin mRNA mereka sendiri sebagai bagian dari proyeknya mendapatkan suntikan Covid-19 yang dibuat di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Direktur jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, tidak menyebutkan negara-negara yang akan terlibat dalam perluasan proyek tersebut.
"Rincian lebih lanjut akan diumumkan kemudian," kata Tedros dilansir dari Reuters.
Para menteri kesehatan dari Korea Selatan, Serbia, Vietnam, Argentina dan menteri luar negeri Indonesia dijadwalkan untuk mengambil bagian dalam briefing WHO di hub transfer teknologi pada hari Rabu (23/2).
Berita itu muncul setelah badan PBB itu mendirikan pusat transfer teknologi di Cape Town, Afrika Selatan, tahun lalu untuk memberikan pengetahuan kepada perusahaan-perusahaan dari negara-negara miskin dan berpenghasilan menengah untuk memproduksi vaksin Covid-19 berdasarkan teknologi mRNA.
Afrigen Biologics di Cape Town telah menggunakan urutan vaksin Moderna yang tersedia untuk umum untuk memproduksi versinya sendiri dari suntikan COVID-19 perusahaan AS di laboratorium dan bekerja menuju produksi komersial.
Pekan lalu, enam negara Afrika - Mesir, Kenya, Nigeria, Senegal, Afrika Selatan, dan Tunisia - mendaftar sebagai yang pertama di benua itu yang menerima teknologi untuk memproduksi vaksin mRNA dalam skala dan sesuai dengan standar internasional.
Pada hari Rabu, Tedros mengatakan sejauh ini 20 negara telah menyatakan minatnya untuk mendapatkan pelatihan tentang pengembangan vaksin mRNA oleh hub Afrika Selatan.
(CSP)