Patung lilin Vladimir Putin di Museum Grevin (Net)
Analisadaily.com, Paris - Patung lilin Presiden Rusia, Vladimir Putin, di Museum Grevin Paris, Perancis, dipindahkan sebagai bentuk protes terhadap invasinya ke Ukraina.
Patung yang dibuat tahun 2000 itu dipindahkan ke gudang sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Pihak museum juga sedang mempertimbangkan untuk menggantinya dengan patung lilin Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.
"Hari ini tidak mungkin lagi menampilkan karakter seperti dia. Untuk pertama kalinya dalam sejarah museum kami menarik patung karena peristiwa sejarah yang sedang berlangsung," kata Direktur Museum Grevin, Yves Delhommeau, dilansir dari
Antara, Rabu (2/3).
Sebelum dipindahkan, Delhommeau patung itu sempat mendapat serangan dari pengunjung sehingga tampak acak-acakan.
"Mengingat apa yang telah terjadi, kami dan staf kami tidak ingin harus memperbaiki rambut dan penampilannya setiap hari," jelas Delhommeau.
Seorang juru bicara museum mengatakan tidak jelas dalam keadaan apa patung itu akan kembali.
Ditanya siapa yang mungkin menggantikan Putin di tempat kosong, apakah patung Presiden Amerika Serikat, Joe Biden atau Presiden China, Xi Jinping, Delhommeau mengatakan kemungkinan Zelensky dari Ukraina.
"Mungkin Presiden Zelensky akan menggantikannya. Dia telah menjadi pahlawan karena telah melawan dan tidak melarikan diri dari negaranya. Dia bisa dengan sempurna menggantikan posisinya di antara orang-orang hebat dalam sejarah hari ini," sebutnya.
Pada tahun 2014, setelah aneksasi Rusia atas Krimea dari Ukraina, seorang demonstran dengan tulisan "Bunuh Putin" di dadanya menikam patung itu dan menghancurkan tengkoraknya.
(EAL)