Ditemui di sela-sela peluncuran single keduanya, di Metrolink Street Market, Sabtu (5/3), Jalan Jenderal Besar AH Nasution, Harum mengatakan, single kedua ini diciptakan oleh Ivan, dan memiliki makna tentang persahabatan.

Persahabatan yang dimaksud gadis cilik berusia 9 tahun ini adalah harus terbuka dan saling mendukung satu sama lain. Apalagi di tengah maraknya media sosial (medsos) saat ini.

“Kita harus memanfaatkan medsos sebagai media promosi, jangan jadikan medsos menyindir teman,” kata Harum, didampingi ayahnya, Dedi Syahputra.

Menurut Harum, yang kini duduk di Kelas 5 di Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah 37 Medan, medsos harus digunakan sebaik-baiknya untuk hal-hal yang positif. Lebih baik menjadikan medsos sebagai media mempromosikan prestasi yang dimiliki.

“Kalau kita bersahabat, kita bicarakan langsung, jangan menyindir di medsos. Nah, di lagu ini, maknanya demikian, karena kita bersahabat,” sebutnya.

“Kita juga harus terus mencoba, hingga mendapatkan hasil yang kita inginkan. Semoga suka dengan lagunya,” sambung Harum.

Ayah Harum, Dedi menyampaikan, buah hatinya sudah mengeluarkan 2 single dalam kurun waktu 1 tahun lebih. Kedua single dikeluarkan Harum setelah 2 tahun belajar nyanyi.

“Harum merupakan anak ketiga dari lima bersaudara. Selaku orang tua, saya dan istri sangat dukung, mulai masuk sekolah musik dan modeling sejak usia 4,5 tahun,” terang Dedi, yang bekerja di PTPN II.

Dedi menuturkan, putrinya pernah meraih prestasi yaitu Winner di Jakarta, pada ajang Wajah Pesona Indonesia. Kali ini, launching kedua single Harum Dilaila turut digelar lomba nyanyi dan modeling untuk anak usia 5-10 tahun.

Kegiatan menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat. Setiap orang yang masuk ke daerah Metrolink Street Market wajib memakai masker, periksa suhu tubuh, hingga menjaga jarak, dan tidak berkerumun.

“Saya akan terus dorong untuk mengikuti event lain,” tandasnya.

(RZD)