Senyum semringah terpancar dari wajah Machmud (tengah) saat diundang datang ke Generali Center Medan (Analisadaily/Reza Perdana)
Analisadaily.com, Medan - Senyum semringah terpancar dari wajah Machmud saat diundang datang ke Generali Center Medan yang berlokasi di Uniland Building East Tower, Lantai 4, Jalan MT Haryono, Nomor 1A, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) pada 31 Maret 2022 lalu.
Saat itu, kehadiran Machmud di Generali Center Medan sebagai bentuk ramah tamah yang juga dihadiri perwakilan manajemen Generali Indonesia, yaitu
Head of Corporate Communications, Windra Krismansyah, didampingi
Financial Planner Generali, Andarias.
Tak hanya itu, ramah tamah juga dihadiri oleh sejumlah wartawan. Dalam kesempatan tersebut, Machmud menceritakan pengalamannya sebagai nasabah Generali. Baginya keputusan keputusan memiliki polis asuransi menjadi sebuah salah satu keputusan terbaik dalam hidup.
Apalagi ketika pandemi Covid-19 mulai melanda Indonesia. Machmud berpikir ia dan keluarga harus memiliki proteksi asuransi, karena siapapun berpotensi besar bisa tertular Covid-19. Ternyata benar, pada Juni 2021, ia terdiagnosa positif Covid-19 dengan riwayat komorbid.
"Saat itu kondisi yang saya rasakan cukup mengkhawatirkan. Tetapi karena saya punya asuransi, saat dalam masa perawatan, jujur saya lebih tenang karena Generali pasti memproteksi," kata Machmud menceritakan pengalamannya.
Ternyata terbukti, seluruh pengobatan Mahmud sepenuhnya ditanggung Generali. Tak tanggung-tanggung, biaya perawatan yang dialami Machmud kala itu mencapai ratusan juta. Setelah melewati masa-masa tak terlupakan tersebut, kini Machmud bisa beraktifitas kembali.
"Terima kasih Generali telah membuktikan janjinya kepada saya dan keluarga," ungkapnya.
Buktikan Komitmen Kepada Nasabah
Kisah Machmud merupakan satu dari banyaknya nasabah Generali Indonesia yang dipenuhi klaimnya di masa pandemi Covid-19. Sebab, 2021 lalu merupakan gelombang kedua pandemi dengan catatan kasus positif yang cukup tinggi.
Pandemi yang masih bergulir mendorong Generali untuk terus siaga mendampingi nasabahnya, khususnya di situasi saat terkena infeksi dan harus menjalani perawatan. Khusus untuk Machmud, Generali membayarkan klaim sebesar lebih dari Rp 530 juta.
"Nilai tersebut sepenuhnya dibayarkan Generali," ujar
Head of Corporate Communications, Generali Indonesia, Windra Krismansyah.
Khusus di wilayah Sumatera Utara (Sumut) sendiri, Generali Indonesia juga telah membantu hampir 9.000 keluarga pembayaran klaim senilai lebih dari Rp 85,6 miliar di sepanjang tahun 2021. Nilai klaim tersebut termasuk manfaat perlindungan jiwa, penyakit kritis, dan kesehatan.
Dikatakan Windra, pihaknya merasa sangat senang dapat mendampingi nasabah di masa sulit seperti saat pandemi Covid-19. Memastikan nasabah kembali sehat dan fokus saat pemulihan merupakan kepuasan tersendiri bagi Generali.
Windra juga mengucapkan terima kasih kepada lebih dari 400.000 nasabah se-Indonesia yang telah mempercayakan proteksi diri dan keluarga kepada Generali, serta agen yang telah melayani nasabah secara profesional dan dengan hati.
"Pandemi belum sepenuhnya usai, penting bagi masyarakat untuk memiliki asuransi untuk mengantisipasi risiko finansial. Bagi yang sudah memiliki proteksi harus terus memastikan polis aktif, sehingga perlindungan tetap belaku," ucapnya.
Transaksi Polis dalam Genggaman
Melalui fitur telemedicine Dokter Leo, nasabah sekeluarga juga bisa menikmati konsultasi kesehatan gratis dengan dokter secara online melalui chat, telepon, video call, termasuk saat terinfeksi Covid-19 (Analisadaily.com/Istimewa)
Sebagai perusahaan asuransi yang tercatat dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) seluruh tenaga pemasar atau agen Generali merupakan agen-agen yang telah memiliki kompetisi memadai dan profesional, serta memiliki lisensi keagenan dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI).
Untuk meningkatkan pelayanan nasabah dari waktu ke waktu, Generali menghadirkan inovasi-inovasi yang berkesinambungan, baik dari sisi produk, layanan,
customer experience, dan
tools digital untuk mempermudah jangkauan nasabah dan masyarakat kepada Generali.
Nasabah bisa dengan mudah melakukan transaksi polis dalam genggaman melalui aplikasi Gen iClick dengan fitur-fitur unggulan, diantaranya cek informasi polis, pengajuan klaim secara
online, fitur
telemedicine dan
online pharmacy ‘Dokter Leo’,
discharge button untuk keluar rumah sakit lebih cepat setelah rawat inap dan ragam fitur lainnya.
Disampaikan Windra, layanan 24/7 bagi nasabah juga telah hadir melalui
virtual assistant JANE yang bisa dijangkau melalui website Generali dan WhatsApp di nomor 0858-1315-0037.
"Penting bagi kami terus mengedukasi nasabah untuk memahami dengan baik produk asuransi yang dimiliki, termasuk manfaat, syarat, dan ketentuannya, serta memberikan informasi sesuai pada saat melakukan pengajuan asuransi dan menjunjung tinggi prinsip
utmost good faith," pungkas Windra.
Manusia Juga Butuh Layanan Kesehatan
Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin mengatakan, pada dasarnya setiap manusia yang hidup bukan hanya saja membutuhkan sandang, pangan, maupun perumahan, tetapi juga layanan kesehatan. Apalagi di tengah pandemi Covid-19.
“Bahkan seseorang yang memiliki kekayaan melimpah sekalipun, kalau tidak dibarengi dengan kondisi fisik yang sehat, maka harta kekayaannya tidak memiliki arti apa-apa,” kata Gunawan.
Menurutnya, manusia hidup tanpa merencanakan adanya penyakit atau penderitaan. Tetapi penyakit bisa datang kapan saja tanpa harus direncanakan. Dari setiap diri manusia pada dasarnya harus memiliki perencanaan, khususnya dalam mendapatkan pelayanan kesehatan saat sakit.
“Karena menyediakan biaya manakala tengah mengalami sakit itu bisa menambah penderitaan baru,” ujarnya.
Karena, lanjutnya, selain menderita sakit, pasien tersebut juga harus memikirkan bagaimana untuk menanggung biaya. Oleh karena itu, siapa saja membutuhkan anggaran khusus yang diperuntukan untuk memenuhi segala bentuk pengeluaran manakala sedang sakit.
“Untuk itu kita membutuhkan perusahaan asuransi dalam memenuhi fasilitas layanan kesehatan saat sakit. Asuransi akan membuat kita lebih tenang dan lebih fokus untuk sembuh, ketimbang harus memikirkan lagi biaya yang dikeluarkan saat tengah dalam masa perawatan,” beber Gunawan.
Gunawan menilai, dengan asuransi juga tidak sepenuhnya bergantung kepada orang lain yang dikenal. Di saat sedang tertimpa penyakit, seseorang tidak perlu mencari orang yang paham dengan penyakit tersebut, atau mencari orang yang memiliki dana lebih agar bisa memberikan pinjaman bagi pengobatan.
“Cukup menunjukan bukti bahwa kita benar-benar dilindungi oleh perusahaan asuransi. Sehingga menggunakan jasa perusahaan asuransi akan membuat kita terhindar dari rentetan masalah-masalah baru,” bebernya.
Gunawan menyarankan masyarakat harus bisa memilih perusahaan asuransi yang memang benar-benar telah memiliki jejak rekam yang mumpuni, baik di dalam maupun di luar negeri.
“Jadi, kalau ada masyarakat yang kerap berpergian ke luar negeri, pilihlah perusahaan asuransi yang juga menyediakan fasilitas layanan kesehatan di luar negeri,” tandasnya.
(RZD)