Analisadaily.com, Medan - Ratusan mahasiswa yang datang dari berbagai lembaga berunjuk rasa di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Utara di Jalan Imam Bonjol, Kota Medan pada Kamis (14/4). Demonstrasi ini digelar untuk menyampaikan beberapa tuntutan, termasuk diantaranya menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN).
Tidak itu saja, mahasiswa juga menolak kenaikan harga kebutuhan pokok, menuntut supaya pemerintah menuntaskan kelangkaan minyak goreng dan mengkritisi wacana perpanjangan masa jabatan menjadi tiga periode serta menyelesaikan segala persoalan di Sumatera Utara, seperti konflik-konflik agraria.
Sejak pagi hingga menjelang sore, para demonstran datang bergantian ke kantor DPRD Sumut menyuarakan aspirasi, dan berlangsung damai dan lancar, meskipun sempat terjadi saling dorong dengan petugas Kepolisian. Keadaan kembali kondusif karena massa dan petugas mampu menahan diri sehingga tidak terjadi kerusuhan.
Aksi mahasiswa ini datang dari beragam lembaga, termasuk dari internal kampus maupun dari eksternal kampus, seperti Kelompok Cipayung Plus, yang di dalamnya ada Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ikatan Mahasiswa Muhammadyah (IMM), Himpunan Mahasiswa Muslim Al Washliyah (HIMMAH) dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI).
Dalam aksinya, massa Cipayung Plus ditemui Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi dan Ketua DPRD Sumatera Utara, Baskami Ginting. Setelah itu, mahasiswa meninggalkan lokas unjuk rasa dengan tertib dan damai.
Edy dan Baskami pun tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada mahasiswa karena peka dan peduli terhadap persoalan yang dihadapi masyarakat Sumatera Utara. Kata dia, bangsa dan negara ini membutuhkan ide dan gagasan dari para pemuda dan dia mengajak agar bersama-sama menuntusakan masalah dan mensejahterakan rakyat.