Anak-anak Pengungsi Ikuti Pesantren Kilat dan MTQ di Medan

Anak-anak Pengungsi Ikuti Pesantren Kilat dan MTQ di Medan
Yayasan Geutanyoe bekerja sama dengan IOM menggelar kegiatan Pasantren Kilat dan MTQ di camp pengungsian Rohingnya yang berada di Jalan Jamin Ginting, Medan, Jumat (15/4) (Analisadaily/Jafar Wijaya)

Analisadaily.com, Medan - Yayasan Geutanyoe bekerja sama dengan International Organization for Migration (IOM) menggelar kegiatan Pasantren Kilat dan Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) di camp pengungsian Rohingnya yang berada di Jalan Jamin Ginting, Medan, Jumat (15/4) sore.

Koordinator Riset Yayasan Geutanyoe, Affan Ramli, mengatakan kegiatan Pasantren Kilat ini berlangsung selama 7 hari yang diikuti kurang lebih 60 peserta.

"Ada 60 peserta di antaranya 40 orang anak pengungsi dari Rohingya, Burma, dan Somalia. Serta 20 orang lainnya warga sekitar," kata Affan.

Affan menuturkan kegiatan ini juga dalam rangka memeriahkan Bulan Ramadan dan meningkatkan interaksi sosial pengungsi dan masyarakat lokal, Yayasan Geutanyoe didukung oleh IOM melaksanakan Pesantren Kilat dan MTQ bersama pengungsi dan masyarakat medan di Lingkungan sekitaran titik-titik akomodasi pengungsi.

"Dalam pelaksanaannya, Yayasan Geutanyoe juga dibantu oleh beberapa dosen UIN Sumatera Utara dan Pesantren Darut Tauhid di Kota Medan untuk menyukseskan pesantren kilat dan MTQ tersebut," terangnya.

Affan berharap kegiatan ini nantinya bisa membuat interaksi sosial yang lebih baik antara masyarakat Medan dan pengungsi akan membangun relasi dan solidaritas sosial yang lebih baik ke depannya.

"Meningkatkan interaksi yang saling nyaman, lebih kenal satu sama lain, dan lebih humanis," harapnya.

(JW/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi