UIPSBU Fokus Pengembangan Pembangkit EBT

PLTA Asahan III Ditargetkan Beroperasi 2024

PLTA Asahan III Ditargetkan Beroperasi 2024
GM PLN UIPSBU Oktavianus Duha didampingi istri dipandu Asmen Komunikasi Efiati Polapa menyerahkan bantuan kepada yatim-piatu dalam kegiatan Safari Ramadan di PLN UIPSBU, Senin (18/4). (Analisadaily/Amru Lubis)

Analisadaily.com, Medan - PT PLN Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Utara (UIP Sumbagut) sedang fokus dalam pengembangan pembangunan pembangkit bersumber dari energi terbarukan (EBT) di kawasan Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), salahsatunya Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) untuk memperkuat listrik yang ada di wilayah Provinsi Aceh dan Sumatera Utara (Sumut). Demikian General Manajer (GM) PT PLN UIP Sumbagut Oktavianus Duha dalam acara Ramadhan Media Gathering PT PLN UIP Sumbagut di gedung Rooftop PT PLN UIP Sumbagut Jalan Dr Cipto Medan, Senin (18/4).

“Kami sekarang lagi fokus pengembangan ini di Aceh, di sana ada di Peusangan, kalau di Sumut ada PLTA Asahan on progress. Ditargetkan 2024 pengerjaannya selesai dan bisa masuk dalam sistem kelistrikan di Sumut,” ujarnya sembari menyampaikan ia mengakui kalau tantangan kinerja ke depannya semakin sulit. Perlu kehati-hatian dan kinerja keras guna penyelesaiannya.

Menurut Duha, proyek-proyek strategis nasional ini terus didorong dan ditargetkan dapat selesai lebih cepat yakni di tahun 2024.

“Jadi, dengan adanya sebaran pembangkit terutama di Provinsi Aceh, sehingga ketika ada gangguan transmisi di salah satu saluran, maka tidak seluruh wilayah Aceh itu yang akan alami pemadaman,” paparnya didampingi Senior Manajer Anggaran dan Umum Tomu Murniaty Sibarani, SRM Operasi Konstruksi II Hendro Prasetyawan, SRM Perencanaan Raja Muda Siregar,

Manajer Unit Pelaksana Proyek (UPP) Jaringan Eko Sukmawanto, Alfredo Pakpahan, Manajer Perizinan dan Komunikasi Bayu Satrioda, Asmen Komunikasi Effy Polapa dan serta lainnya.
Ia menyebutkan saat ini mereka sedang pengembangan PLTA 275 KP Ulee Kareng, proyek Sutet-Gitet, PLTA 150 KP Subulussalam Singkil, pekerjaan PLTA Peusangan 1 dan 2.
Intinya, terang GM, wilayah Aceh menjadi lebih kuat, lebih andal dalam kelistrikan, tentunya dalam mengatasi kebutuhan listrik di provinsi itu yang semakin tinggi.

“Kita asumsikan pertumbuhan kelistrikannya 4,8 sampai 5,7 persen. Dengan adanya pertumbuhan listrik kita harapkan roda ekonomi di Aceh lebih berkembang. Penurunan BPP per KWH dari Ro1800 menjadi Rp1.335,” ucapnya.

Lebih lanjut ia menyampaikan , saat ini suplai listrik di Aceh masih ketergantungan dari Sumatera Utara. Ketika ada gangguan transimisi mulai Pangkalan Brandan dampaknya ke Aceh.

“Kawasan Singkil misalnya, listrik di sana masih mengandalkan PLTD, seperti PLTD Rimo 5 MW,” ungkapnya.
Usai acara Ramadhan Media Gathering, PT PLN UIP Sumbagut, menjelang berbuka puasa menggelar Safari Ramadhan 1443 H dari Direktorat Mega Proyek & Energi Baru Terbarukan, bertempat di halaman gedung PLN UIP Sumbagut.

Dengan tema "Niatkan Bekerja Sebagai Ibadah Raih Keberkahan Ramadhan dan Tingkatkan Capaian Kinerja" ini menghadirkan anak-anak yatim piatu.
Acara ini diikuti GM PLN UIPSBU Oktavianus Duha bersama istri serta seluruh jajaran pimpinan PLN UIP Sumbagut.

Tampil qori H Ja’far Hasibuan yang melantunkan ayat suci Al-quran, ditutup tausyiah menjelang berbuka puasa yang disampaikan dari Prof Dr Muzakkir MA dari UIN SU.
Pada kesempatan itu, PLN UIPSBU melalui Yatasan Baitul Mal (YBM) dan Program CSR menyampaikan sejumlah batuan kepada Pondok Pesantren Hidayatullah, para kaum dhuafa dan anak yatim-piatu yang hadir.

(ARU/BR)

Baca Juga

Rekomendasi