Sekretaris DPD Korps Indonesia Muda (KIM) Sumatera Utara, Fery Nofirman Tanjung (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Lebih dari setahun menjabat sebagai Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Provinsi Sumaetera Utara, Ardan Noor, dinilai tidak memiliki terobosan serta kinerja yang tidak jelas untuk memajukan dunia kepemudaan dan olahraga di Sumatera Utara.
Hal itu disampaikan Sekretaris DPD Korps Indonesia Muda (KIM) Sumatera Utara, Fery Nofirman Tanjung.
Padahal Ardan Noor merupakan kepala OPD hasil seleksi yang dilakukan oleh Pemprov Sumut. Sejatinya pejabat OPD hasil seleksi merupakan hasil yang terbaik.
"Kadispora itukan kepala OPD hasil seleksi jabatan tahun lalu, seharusnya dia sudah punya
road map bagaimana memajukan kepemudaan di Sumut dan prestasi olahraga di Sumut, namun setahun menjabat Ardan Noor masih terjebak pada rutinitas saja," kata Fery, diterima
Analisadaily.com, Rabu (27/4).
Terkait komitmen memajukan pemuda, Feri menyebut Sumatera Utara memiliki banyak organisasi kepemudaan. Bahkan menurutnya Sumut menjadi barometer organisasi kepemudaan di Indonesia.
"Namun Dispora Sumut tidak memiliki agenda dan program yang jelas untuk membina dan memajukan gerakan kepemudaan di Sumatera Utara. Hal ini sangat kita sesalkan karena kita pada awalnya sangat berharap Bang Ardan bisa melakukan banyak hal untuk pemuda di Sumatera Utara. Gak ada program yang bisa dia bawa untuk Pemuda di Sumatera Utara," tegasnya.
Sedangkan tentang prestasi olahraga, Provinsi Sumatera Utara hanya mampu finis di urutan 13 pada PON XX di Papua tahun 2021 dengan raihan 10 emas, 22 perak dan 23 perunggu.
Torehan total 55 medali itu turun empat strip dari hasil PON XIX tahun 2016 di Jawa Barat. Kala itu Sumut berhasil meraih 16 medali emas, 17 perak dan 33 perunggu dengan total 66 medali.
"Penurunan prestasi olahraga Sumut ini sangat kita sayangkan karena anggaran untuk pengembangan olahraga di Sumut sudah sangat besar, namun tidak sejalan dengan hasil yang maksimal," ujar Fery.
"Hal ini mengindikasikan Ardan sebagai Kadispora Sumut gagal mengkoordinasikan stakeholder olahraga untuk menghasilkan prestasi keolahragaan di Sumut. Selain itu pada PON XXI yang direncanakan digelar pada tahun 2024 mendatang, Sumut akan bertindak sebagai tuan rumah bersama Aceh. Ini juga tidak menampakkan tanda-tanda yang signifikan untuk mendongkrak prestasi olahraga di Sumut," ungkapnya.
"Sumut Sport Center sampai dengan hari ini tidak jelas progres pembangunannya. Kami juga tidak mendengar adanya gebrakan yang serius yang dilakukan Ardan selaku Kadispora Sumut untuk membenahi olahraga di Sumut. Kadispora seharusnya menyampaikan kepada publik tentang program peningkatan prestasi olahraga di Sumut. Karena malu kita nanti jika sebagai tuan rumah tidak mendapat prestasi alias menjadi penonton saja," sambung Fery.
"Sebenarnya pekerjaan rumah Kadispora Sumut ini banyak, tapi kita tidak melihat keinginan serius dari Kadispora Sumut untuk melakukan langkah-langkah konkrit yang strategis untuk merubah situasi dan hanya pasrah pada keadaan saja. Kalau memang beliau sudah tidak sanggup sebaiknya kibarkan bendera putih saja, lebih baik mundur sebagai Kadispora Sumut daripada terus dipertahankan tapi tidak bisa berbuat apa-apa. Saya yakin masih banyak sosok-sosok ASN yang lebih mampu dari beliau," pungkas Fery Nofirman Tanjung.
(REL/EAL)