Pesanda Sumut, Junita Malau memperlihatkan medali emasnya (Analisadaily/istimewa)
Analisadaily.com, Medan - “Sejenak Junita terdiam. Namun tak lama kemudian, dengan nada agak bergetar, ia menyebutkan, keinginanku saat ini kalau bisa aku mendapatkan pekerjaan bang. Selama ini aku hanya berladang membantu orang tua di kampung. Aku ingin membuat mereka bangga dan bahagia”.
Atlet Wushu Sumut kembali membuat Indonesia bangga. Kali ini kebanggaan tersebut ditorehkan pesanda putri Junita Malau asal Karo. Ia mempersembahkan medali emas bagi Merah Putih di pentas SEA Games Vietnam 2021 setelah menjadi yang terbaik di Wushu Sanda Putri Kelas 48 Kg.
Selain itu apresiasi juga pantas dialamatkan kepada Rosalina Simanjuntak, Harris Horatius dan Nicholas. Rosalina asal Simalungun membawa pulang medali perak wushu sanda Kelas 52 Kg putri. Harris asal Medan membawa pulang medali perak Nomor Nanguan dan medali medali perunggu Nan Gun. Sementara Nicholas juga asal Medan, mempersembahkan perak nomor Taijijian.
Intinya, apresiasi pantas dialamatkan kepada Wushu Sumut. Sebab empat pewushu yang dipercaya membela Indonesia di SEA Games Vietnam, semuanya pulang membawa medali.
Terkhusus Junita Malau, pretasi yang ditorehkannya kali ini terkesan istimewa. Jika di wushu taolu sudah banyak atlet Sumut yang meraih medali emas di SEA Games, Asian Games bahkan Kejuaraan Dunia, tapi untuk Wushu Sanda, ia adalah pesanda Sumut pertama mampu meraihnya.
Pesanda kelahiran Naga Pane Simalungun 31 tahun lalu ini memang tidak pernah takut untuk bermimpi. Sejak pertama kali menekuni Wushu sekira tigabelas tahun lalu, buah hati pasangan Ober Malau dan Jamiah Sembiring ini, memang bermimpin ingin menjadi yang terbaik di Sumut, nasional bahkan internasional.
Syukurnya, semua mimpi itu berhasil diwujudkannya. Dominasi Junita sebagai yang terbaik di Sumut untuk Kelas 48 Kg putri, tidak tergoyahkan sejak sepuluh tahun terakhir. Atas prestasi itu pulalah, ia senantiasa mewakili Sumut di pentas tingkat nasional.
Tekadnya yang kuat, serta senantiasa menjadikan orang tua (keluarga) sebagai penyemangat dan tetap mengandalkan Tuhan dalam setiap derap langkahnya, membuatnya dua kalia meraih medali emas PON (2016 di Bandung dan 2021 di Papua).
Atas prestasinya di PON XX/2021 di Papua itulah, PB WI memanggilnya masuk Pelatnas. Dan ia menjawab kepercayaan tersebut dengan mempersembahkan medali emas setelah ia final menang WO atas atlet tuan rumah yang tidak turun bertanding karena cedera.
“Seperti pembicaraan kita lewat telepon usai laga semifinal, saya memang sudah bertekad tampil habis-habisan, sampai titik darah penghabisan di laga final. Tapi Tuhan sayang sama saya bang. Ia punya rencana lain. Saya menang WO,” ujarnya.
Ditanya tentang rencana dan keinginannya ke depan?.Sejenak Junita terdiam. Namun tak lama kemudian, dengan nada agak bergetar, ia menyebutkan, keinginanku saat ini kalau bisa aku mendapatkan pekerjaan bang. Selama ini aku hanya berladang membantu orang tua di kampung. Aku ingin membuat mereka bangga dan bahagia.
“Saya bersyukur kepada Yang Maha Kuasa, selama ini ia mengambulkan mimpi-mimpi saya. Dan kini saya masih punya satu mimpi. Kalau bisa, saya mendapat pekerjaaan. Saya ingin membahagiakan orang tua dan keluarga saya. Mereka sangat mendukung karir saya di wushu. Tidak lengkap kiranya kalau dukungan tersebut tidak saya jawab dengan mendapatkan pekerjaan buah kerja keras saya di wushu,” ujarnya lagi.
Selain kepada kedua orang tua dan keluarga, Junita juga mengaturkan terimakasih kepada pendiri Wushu Sumut dan juga mantan Ketua Umum Pengprov WI Sumut dan PB WI Master Supandi Kusuma yang memberinya banyak kesempatan saat memulai karir di wushu. Demikian juga Keluarga Besar Ketua Pengprov WI Sumut Darsen Song, Tim Manajer Iwan Kwok, Pelatih Novita, KONI dan Pengkab Karo serta semua pihak yang sudah mendukung karirnya selama ini.
Ditanya apakah dirinya masih siap membela Sumut di PON XXI/2024?, Junita menyebutkan, “semuanya atas seizin Tuhan. Kalau saya masih dipercaya, saya masih ingin mencatat hattrick juara PON”, ujarnya.
“Kalau sebelumnya mimpi saya menjadi juara provinsi, nasional dan kini di SEA Games terwujud, saya juga berharap semoga mimpi saya mendapatkan pekerjaan bisa menjadi kenyataan bang,” ujar Junita mengakhiri pembicaraan.
(MP/JG)