Masyarakat Peternak Bebek Sumatera Utara (Mapebsu) menggelar Silaturrahmi sesama peternak yang ada di Sumatera Utara, Sabtu (28/5). (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Mengatasi permainan harga pada telur bebek yang dilakukan spekulan, Masyarakat Peternak Bebek Sumatera Utara menggelar silaturrahmi dengan sesama peternak di Sumatera Utara.
Ketua Umum Mapebsu, Sulben Siagian, mengatakan spekulan-spekulan telur bebek ini banyak, sehingga harga bukan ditentukan oleh peternak tapi spekulan-spekulan itu.
"Spekulan-spekulan menaiki harga sesuka hatinya saja. Sementara, di pasar harga tetap. Kisaran telur bebek itu Rp 2.500 per butir di pasar," kata Sulben di Medan, Sabtu (28/5).
Sulben menuturkan, dengan silaturrahmi yang dilakukan ini, nantinya mereka akan membahas cara mengatasi masalah harga itu. Selain itu, mereka juga bekerja sama dengan pabrik untuk bisa mengatur harga tersebut.
"Di sini la kita berkumpul sesama peternak bebek untuk mengatasi itu. Kita juga bekerja sama dengan pabrik dan kita akan bisa mengatur harga kita," tuturnya.
Sulben mengungkapkan, Mapebsu yang telah berjalan selama 4 tahun ini telah melakukan beberapa observasi seperti ke daerah Jawa untuk memperkenalkan bahwa Sumut salah satu lumbung terbesar penyuplai telur bebek di Indonesia.
"Kita berperan mencari pasar sendiri makanya kita ke Jawa untuk membuka pasar. Kita sudah ke Palembang, Jakarta, Batam dan Malang. Telur dari Sumut ini sudah kita kirim kesana," kata dia.
Kata Sulben, pihaknya bekerja sama dengan pabrikan untuk tetap menjaga kualitas telur bebek dan tetap menyejahterakan peternak bebek.
"Dari kandang harga telur bebek ini sebesar Rp 1.200 kita tetap menjamin Rp 1.400 itu yang kami lakukan. Biasa bebek yang diangon itu telurnya bisa jadi 40 persen. Tapi kalau pabrikan bisa di atas 40 persen," ujarnya.
Sulben menjelaskan, saat ini produksi terbanyak penghasil telur bebek adalah Jawa Timur dan yang kedua adalah Sumatera Utara.
"Kita produksi dari Mapebsu itu sekitar 1.200.000 butir tiap bulan. Belum dari luar kita. Ini yang banyak ambil dari Aceh, Palembang, Jakarta, Batam dan Malang. Di mana, yang paling minat adalah tukang jamu untuk telur bebek apalagi di Jawa," jelasnya.
Sulben berharap kedepannya, pemerintah harus memperhatikan peternak bebek. Karena biaya perawatan bebek perhari kurang lebih Rp 100 ribu.
"Telur bebek ini sangat tinggi proteinnya dari telur ayam. Kita penyuplai telur bebek terbesar kedepannya kita yang menyuplai telur bebek di Indonesia ini," harapnya.
(JW/CSP)