Menikmati Keindahan Kawah Putih Ciwidey Sembari Mengulik Cerita Legenda Sunan Ibu

Menikmati Keindahan Kawah Putih Ciwidey Sembari Mengulik Cerita Legenda Sunan Ibu
Kawah Putih Ciwidey (Analisadaily/Reza Perdana)

Analisadaily.com, Bandung - Hamparan kawah belerang berwarna hijau yang berpadu dengan asap putih dan dikelilingi pegunungan, menjadi daya tarik bagi Kawah Putih Ciwidey.

Berada di Desa Alam Endah, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kawah Putih menjadi salah satu destinasi wisata favorit para wisatawan.

Apalagi lokasinya yang terbilang tak terlalu jauh dari Kota Bandung, yaitu kurang lebih 1,5 jam jika ditempuh dengan mengendarai mobil.

Objek wisata alam yang dikelola Perhutani KBM Ekowisata Jawa Barat dan Banten ini selalu ramai dikunjungi wisatawan lokal, luar daerah, maupun luar negeri setiap harinya.

“Pasir dan air dari kejauhan terlihat putih sehingga banyak orang mengenal dan menyebutnya kawah putih. Padahal jika dilihat dari dekat airnya tampak kehijau-hijauan, tetapi kemudian itu menyebar dan orang-orang menyebutnya,” kata Site Manager Kawah Putih, Dudung Suheri, saat berbincang dengan Analisadaily.com beberapa waktu lalu.

Ia menjelaskan, wisata Kawah Putih telah dibuka untuk umum sejak tahun 90an yang berbarengan dengan wisata Ranca Upas dan Cimanggu.

“Di Kawah Putih ini, wisatawan yang datang tidak diperbolehkan mandi atau berendam, karena kebersihannya yang tidak terjamin jika langsung terkena tubuh dan suhunya yang memang cukup panas,” jelasnya.

Kebanyakan wisatawan yang datang hanya sekadar untuk menikmati pemandangan dan juga mengabadikan foto dengan latar danau belerang yang dikelilingi pegunungan.

“Saat ini di Kawah Putih ada beberapa fasilitas seperti Halte Ontang Anting, Menara Pandang, Musala, Toilet, Jembatan Apung yang maksimal kapasitasnya 25 orang,” ungkapnya.

Legenda Domba Lukutan di Kawah Putih

Sosok domba besar berwarna putih yang bernama Domba Lukutan (Analisadaily.com/Reza Perdana)
Kawah Putih dan Patuha Mountain dianggap sebagai gunung suci oleh para tetua lokal. Tetua atau kokolot dan sekitar Jawa Barat secara rutin melakukan kunjungan tahunan ke Kawah Putih.

Hal tersebut dilakukan untuk melakukan ruwatan sebagai tanda penghormatan bagi roh leluhur yaitu Eyang Jagasatru, Eyang Ngabay, Eyang Baskom dan Eyang Jambrong.

Para roh leluhur tersebut dipercaya masih menjaga Kawah Putih hingga saat ini dan akan menjelma menjadi sosok domba besar berwarna putih yang bernama Domba Lukutan jika terjadi perusakan dan pelanggaran hal-hal yang bersifat tabu di sekitar Kawah Putih.

Lihat Kawah Putih dari Ketinggian di Sunan Ibu

Petilasan di puncak Sunan Ibu (Analisadaily.com/Reza Perdana)
Tak hanya bisa langsung menikmati keindahan kawah dari bawah, Anda juga bisa menikmati cantiknya Kawah Putih dari ketinggian dari Sunan Ibu. Sunan Ibu dipercaya sebagai tempat ibu para wali dan masih ada kaitannya dengan Domba Lukutan.

Site Manager Kawah Putih, Dudung Suheri, menjelaskan, Sunan Ibu awalnya dipercaya sebagai tempat petilasan dan banyak juga yang datang untuk berjiarah atau berdoa.

“Awalnya tempat berdoa, kemudian setelah melihat dan mempertimbangkan kalau ternyata Sunan Ibu merupakan tempat terbaik menikmati keindahan Kawah Putih dari ketinggian, maka dibuka untuk umum,” jelasnya.

Ia menuturkan, jarak Sunan Ibu dari kawah sekitar 700 meter atau 5 menit ditempuh dengan kendaraan atau berjalan kaki.

“Sunan Ibu berada di kawasan yang bersebelahan dengan perkebunan. Jika ingin melihat keindahan kawah, maka pengunjung harus tracking sekitar 5-10 menit,” jelasnya.

Di bagian bawah, ada apache atau penginapan berbentuk unik seperti rumah Suku Indian yang memang sengaja dihadirkan untuk para pengunjung yang ingin menginap.

Tenda apache yang disediakan untuk tamu jika ingin menginap (Analisadaily.com/Reza Perdana)
“Saat ini masih ada 4 apache yang semuanya dilengkapi dengan fasilitas yang cukup lengkap sehingga pengunjung bisa menginap dengan nyaman,” tuturnya.

Harga untuk menginap di tenda apache per malamnya Rp 800ribu dan pengunjung sudah mendapatkan beberapa fasilitas.

Untuk mendukung program Pemerintah dalam meningkatkan pelayanan Destinasi Wisata di Indonesia, Jumat (3/6) PT Kereta Api Pariwisata (KAI Wisata) bersama dengan Perum Perhutani, KBM Ekowisata Jawa Barat (Kabar) dan Banten melakukan kerja sama Penjualan Tiket masuk destinasi wisata alam.

KAI Wisata Jual Tiket Destinasi Wisata Perhutani KBM Ekowisata Jabar dan Banten

Kini, KAI Wisata jual tiket destinasi wisata Perhutani KBM Ekowisata Jabar dan Banten (Analisadaily.com/Istimewa)
Humas PT KA Pariwisata, M Ilud Siregar menyampaikan, di konter penjualan tiket KAI Wisata selain penjualan tiket Kereta Api, Pesawat, Voucher Hotel, dan lainnya, mulai saat ini sudah bisa melakukan penjualan tiket destinasi wisata alam Perhutani KBM Ekowisata Jabat dan Banten.

“Layanan penjualan tiket masuk destinasi wisata ini sebagai wujud dari sinergi BUMN dan memudahkan para pelanggan serta pengunjung setia kereta api dan masyarakat umum untuk mendapatkan tiket masuk yang akan berkunjung ke destinasi wisata alam Perhutani, seperti Kawah Putih dan Ranca Upas, Patuha Resort, Cikole Jayagiri Resort, Curug Cilember, Curug Panjang, Gunung Galunggung, dan Karaha Bodas,” kata Ilud.

(RZD/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi