Suasana sidang paripurna nota jawaban Bupati dalam Ranperda LKPJ Bupati Tahun Anggaran 2021 di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tapanuli Utara, Senin (20/6) (Analisadaily/Emvawari Chandra Sirait)
Analisadaily.com, Tarutung - Sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tapanuli Utara tidak menghadiri sidang paripurna nota jabawan Bupati pada Rancangan Paraturan Daerah (Ranperda) Laporangan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Tahun Anggaran 2021, Senin (20/6).
Dari 35 kursi anggota DPRD Taput, puluhan orang anggota dewan tidak hadir di lokasi saat wakil Bupati Sarlandy Hutabarat membacakan nota jawaban. Belum diketahui penyebabnya, namun ketidakhadiran sejumlah anggota dewan ini tidak dibantah ketua DPRD Taput, Poltak Pakpahan.
Dia mengaku sejak dibukanya sidang dalam pengantar pembukaan ia sudah mewanti-wanti agar para ketua-ketua fraksi DPRD bisa menertibkan para anggotanya.
"Pada saat pengantar tadi kita sudah sampaikan agar ketua-ketua fraksi menertibkan anggotanya, karena memang sudah dua kali sidang dibuka setelah makan siang," ujar Poltak saat ditemui usai sidang.
Ketika ditanya apakah tidak ada sanksi bagi para anggota dewan yang tidak hadir pada sidang paripurna? Poltak mengaku ada sanksi bagi anggota dewan yang tidak hadir dalam sidang paripurna sebanyak tiga kali berturut. Hanya saja dia mengaku pemberian sanksi ini sulit dilakukan karena para anggota dewan pandai menghindari sanksi.
"Ada sanksi. Tiga kali tidak hadir dipanggil oleh Badan Kehormatan Dewan (BKD). Cuman kan teman ini (para anggota dewan) pandai-pandai agar tata tertib itu tidak dilanggar. Sekarang tidak datang, besok datang. Jadi tidak terpenuhi unsur yang dilanggarnya itu misalnya tidak datang tiga kali berturut," pungkasnya.
Lalu ketika ditanya berdasarkan informasi yang diperoleh, ada juga sebagain anggota yang hanya datang mengabsen lalu meninggalkan sidang, Poltak mengaku belum mengetahui hal itu.
Dia mengaku dalam sidang selalu memeriksa absen tandatangan. Namun dia heran kadang para anggota dewan pergi meninggalkan sidang dan kembali setelah mau selesai sidang.
"Saya memeriksa dari absen tanda tangan. Kadang-kadang saya hitung kurang, tapi teman-teman ini ke mana, pergi ke sini kita panggil ke mana kau ke kamar mandinya ketua. Namun baru setelah mau selesai sidang dia muncul," tandasnya.
Untuk itu dia berharap para anggota dewan bisa disiplin dan selalu hadir dalam setiap agenda sidang yang digelar di gedung dewan.
"Sebab kita pun malu sama rakyat kalau ada tindakan seperti itu (tidak hadir dalam sidang)," imbuhnya.
(CAN/CSP)