Tim Ching Kuo Insitute of Health & Management Taiwan saat melakukan Sosialisasidi Sebuah Sekolah di Medan (Analisadaily/istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Selama 19 Juni - 1 Juli 2022, Ching Kuo Institute of Health & Management Taiwan, melakukan sosialisasi dan rekrutmen calon mahasiswa di 6 kota Indonesia yakni: Jakarta, Cirebon, Medan, Makasar dan Singkawang.
"Umumnya universitas-universitas luar negeri yang datang ke Medan, hanya menyosialisasikan kampus mereka melalui pameran pendidikan, tidak langsung terjun ke sekolah-sekolah untuk mengenal karakter dan budaya murid-murid di sini," ujar Alfian Salim. Namun tim Chung Kuo Institut Taiwan memilih metode menyambangi langsung ke beberapa sekolah. Ada banyak keuntungan yang diperoleh. Pihak sekolah misalnya dapat memperoleh ambaran lebih jelas tentang jurusan dan syarat-syarat pendaftaran secara lebih rinci. Pihak sekolah juga bisa mendapat informasi gambaran proses perkuliahan dan kehidupan di Taiwan. Termasuk mendapat informasi tentang budaya hidup di Taiwan. Menurut Hengji laoshi, anak-anak yang telah lulus SMA/SMK dari Indonesia juga bisa langsung melanjutkan perkuliahan ke Taiwan tanpa harus turun kelas. "Kami akan mengfasilitasi dan memberikan dukungan secara finansial kepada anak-anak yang kurang secara ekonomi agar bisa melanjutkan pendidikan kuliah di kampus-kampus yang telah menandatangani MoU dengan kami” tambah Hengji laoshi. Di Medan, Ching Kuo Institute Taiwan, juga melakukan sosialisasi perekrutan di restoran Maxim Medan. Sementara di Makasar diadakan di Hotel Maleo Makasar, di Singkawang dilakuksn di Kantor Legacy Singkawang dan Wahana Inn Singkawang. Sedang di Jakarta dilakukan di Epiwalk Jakarta, Kantor Legacy di Singkawang. Keluar dari Sulawesi
Lawatan Institut Kesehatan dan Manajemen Taiwan diawali dengan kunjungan ke Kantor TETO Divisi Pendidikan, memaparkan agenda kegiatan kepada kepala Divisi Pendidikan TETO di Jakarta Ms Ou, Shu Fen, dan juga sekretaris Hsu di bagian visa. Geertje Tan, pendiri Fu Xing International Mandarin Education Center di Makasar, lewat sambungan telepon dari Kanada menyampaikan harapannya agar anak-anak dari Indonesia Timur harus berani keluar dari daerah untuk melihat perkembangan di luar. “Anak-anak dari Sulawesi harus keluar melihat perkembangan dunia, saat ini banyak sector baik ekonomi, teknologi, ekonomi di Tiongkok sudah melampaui negara-negara barat bahkan Amerika, jadi saya ingin anak-anak di Sulawesi dan daerah Timur memiliki keahlian bahasa Mandarin yang baik”. kata Ibu Geertje Tan.(JA)