SMK Brigjend Katamso saat menggelar Sosialisasi Merdeka Belajar (Analisa/nur akmal)
Analisadaily.com, Medan - SMK Brigjend Katamso 1 dan 2 Medan menggelar sosialisasi kurikulum Merdeka Belajar kepada para guru agar lebih siap dalam menjalankan tahun ajaran baru. Sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran sesuai zaman.
Demikian diungkapkan Kepala SMK Brigjend Katamso 1 dan 2 Boy H Penggabean S.Kom M.Lim di sela-sela kegiatan sosialisasi.
Kepada wartawan, Senin (18/7) ia mengatakan, dalam sosialisasi tersebut mengundang instruktur nasional Dra Rivolan PH M.Pd dan dari unsur pengawas sekolah Drs Sarihot Malau dan Dra Rinayanti MM, dengan para peserta sosialisasi yakni guru-guru internal sekolah.
“Kita perlu sosialisasi karena ada perubahan, sehingga perlu kita sampaikan kepada para guru kita agar tidak gugup dan bingung ketika mengajar ke depannya dengan kurikulum yang baru. Ini juga bermakna sebagai pendampingan agar para guru siap menghadapi tantangan zaman yang ada dalam memberikan pendidikan yang terbaik di sekolah kita,” katanya.
Menurutnya, dibanding dengan kurikulum sebelumnya, Kurikulum Merdeka Belajar ini tidak terlalu berbeda, melainkan lebih kepada penyempurnaan dan menambahkan kekosongan saat pembelajaran daring di masa pandemi.
“Jadi kalau dikatakan seberapa besar perubahannya sebenarnya kurikulum itu sama saja, untuk kepentingan anak didik kita. Yang berubah sebenarnya anak didik kita, jadi kurikulum itu yang disesuaikan untuk kondisi anak didik, sesuai pada zamannya,” tambahnya.
Sehingga dengan adanya sosialisasi ini, para guru lebih siap dan mengerti kondisi zaman anak didik saat ini, dan bisa menciptakan pembelajaran yang meneyenangkan, menjadikan siswa mandiri dan inspiratif, apalagi terkhusus di SMK diharapkan bisa menghasilkan output alumni yang bisa diterima di dunia usaha dan industri.
“Harapan saya, seluruh civitas akademika bisa melaksanakan pembalajaran yang menyenyangkan dalam Kurikulum Merdeka Belajar, tidak lagi belajar dengan gaya tempo dulu. Dan para siswa bisa lebih melihat apa tujuan dan capaian belajar, bukan hanya menghabiskan materi. Serta semakin dipahami masyarakat bahwa sekolah hadir untuk dan sungguh sungguh membawa anak-anak siap menghadapi tantangan global ke depan,” tambahnya.
Dalam sambutannya, Kasi SMK Cabdis Pendidikan Medan Utara Azhar S.Pd MSi mengatakan,dunia pendidikan ikut terdampak Covid-19, salah satu yang terdampak yaitu karakter anak-anak yang menurun akibat pembelajaran daring yang tidak bertemu langsung dengan guru.
“Oleh karena itu Kemendikbud, menerbitkan kebijakan untuk menanggulangi kekurangan saat pembelajaran daring dalam Kurikulum Merdeka Belajar ini yaitu lebih memeentingkan karakter anak. Karena sentuhan guru terhadap pembelajaran daring dan di kelas pasti berbeda,” katanya.
(AMAL/BR)