Sejarah Singkat Huta Siallagan, Salah Satu Lokasi yang Dikunjungi Delegasi W20 

Sejarah Singkat Huta Siallagan, Salah Satu Lokasi yang Dikunjungi Delegasi W20 
Delegasi W20 Summit kunjungi Huta Siallagan di Samosir, Rabu (20/7) (Analisadaily/Reza Perdana)

Analisadaily.com, Samosir – Huta Siallagan di Desa Siallagan Pinda Raya, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara (Sumut), menjadi salah satu lokasi yang dikunjungi para delegasi W20 Summit, Rabu (20/7).

Pengelola Geosite Ambarita, Tuktuk, Tomok (Amtuto), sekaligus Juru Bicara Huta Siallagan, Melani Butarbutar mengatakan, Huta Siallagan merupakan kampung yang dibentuk para orang tua terdahulu.

“Kampung ini dibentuk kelompok Marga Siallagan, dulu rajanya ada. Raja itulah yang mengayomi semua,” kata Melani.

Huta Siallagan dibentuk sekitar 400 tahun lalu. Membentuk Huta Siallagan dimulai dengan kayu, kemudian tumbuh. Dahulu diyakini, jika kayu tumbuh menjadi pohon, maka dipastikan ada air. Sebab dipercaya, air sumber penghidupan.

Hingga kini masih banyak peninggalan sejarah di Huta Siallagan. Peninggalan tersebut tersimpan di Museum Huta Siallagan, juga ada peninggalan sejarah Rumah Bolon. Selain itu, ada juga kursi dan meja batu yang dahulunya digunakan para raja untuk bersidang.

“Kalau ada persoalan-persoalan di wilayaah ini, dahulu kala disidang di batu itu. Usai diputuskan, dilakukan ekskusi. Tempat eksekusi juga masih ada,” terangnya.

Lokasi Huta Siallagan luasnya sekitar 1,5 hingga 2 hektare, bahkan salah satu bangunan Rumah Bolon ada yang sudah berusia ratusan tahun, ditempati para keluarga dan keturunan-keturunan raja.

Melani mengaku sangat bangga Huta Siallagan dikunjungi para delegasi W20 Summit. Para diharapkan bisa mengenalkan Huta Siallagan ke dunia.

“Di Huta Siallagan ini, peran perempuan sangat bagus, mereka banyak terlibat dalam pengembangan wisata,” tandasnya.

(RZD/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi