Seperti yang diungkapkan Ayu, pedagang jajanan pinggir jalan. Ayu mengatakan, dagangannya berupa produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) seperti roti ketawa dengan 3 varian rasa, pandan, durian, original, banyak dibeli oleh wisatawan serta para tim dari peserta reli.

“Kamis bersyukur kali. Adanya reli ini, pengasilan lebih tinggi, pemasukan Rp 1 juta per hari, naik 50 persen. Kalau Kamis, Jumat, dan akhir pekan ini sampai 80 persen. Semoga lebih banyak event di Parapat,” katanya, Minggu (7/8).

Sautman Siringo Ringo, selaku Pemilik Warung Tingo Star yang berada di penatapan Parapat, mengaku, sudah berjualan selama 20 tahun. Danau Toba Kejurnas Rally membuat pendapatannya naik 50 persen saat akhir pekan.

“Karena banyak kemari untuk istirahat. Saya jual minuman, telur asin, sama mi instan, dan juga menjual view Danau Toba. Saya di sini buka 24 jam,” ucapnya.

Sautman juga berharap event-event besar sering diadakan di Danau Toba. Sautman berjanji akan menjadi tuan rumah yang baik, ramah, dan memberikan rasa nyaman bagi wisatawan.

“Makanan yang kami jual tetap menjaga harga. Kalau ada bule (wisatawan asing) yang datang, harga tetap sama,” sebutnya.

Sautman mengaku, pendapatan mereka sempat turun drastis saat pandemi Covid-19. Bahkan banyak pedagang yang tutup karena tidak bisa bertahan, hingga akhirnya menutup lapak dagangannya.

“Harapan kami, wisatawan yang datang ke mari bisa memberitahu keluarga dan kawan-kawannya tentang Danau Toba, sehingga semakin banyak lagi yang datang ke sini,” tandasnya.

(RZD)