Musiman Saragih Sukarela Jadi Guru Ngaji di Karo

Musiman Saragih Sukarela Jadi Guru Ngaji di Karo
Musiman Saragi (54) mengajar peserta didiknya di TPA Al Iman Desa Aji Julu, Kecamatan Tiga Panah, Senin (22/8) (Analisadaily/Didik Sastra)

Analisadaily.com, Karo - Musiman Saragih (54) secara sukarela mengajar anak-anak di Desa Aji Julu dan sekitarnya, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo, mengenal huruf hijaiyah hinga bisa baca Alquran.

Berbekal niat yang ihklas, kegiatan mengajar ngaji peruntukan anak-anak buta aksara Alquran dijalankan meski awal tidak mendapat respons warga. Mengaji dilaksanakan di Masjid Al Iman, Desa Aji Julu.

Musiman bercerita, menjadi guru ngaji bukan cita-cita saat datang ke Kabupaten Karo dari Simalungun. Namun melihat anak-anak di desa banyak tidak bisa membaca Alquran hatinya tersentuh, dan berniat membuka pendidikan baca dan tulis aksara Alquran.

Bersyukur niat di tahun 2010 dapat dilaksanakan tahun 2019. Kini, peserta didik tahun 2022 sebanyak 40 orang lebih yang aktif belajar. Terhitung kegiatan ini sudah berjalan 4 tahun.

“Data saya 10 orang anak ngaji sudah khotam quran, 15 orang anak baru bisa baca quran dan 20 orang anak masih iqro, satu orang sudah mengikuti pendidikan tahfiz di Ponpes dan hafal 1 juz,” sebutnya, Senin (22/8).

Anak-anak ya t belajar tidak dipungut biaya alias gratis, karena dari awal sudah niat hati mengajar tanpa minta bayaran. Jikapun ada orang tua yang memberikan uang, ditolak secara halus.

“Karena saya tau, muslim di Desa Aji Julu umumnya pendatang, kerjanyanya ngemo di ladang orang. Beranjak dari itu belajar ngaji saya gratiskan. Untuk kebutuhan hidup saya berjualan sarapan, terkadang bekerja di ladang orang,” sebutnya.

Harapan ke anak-anak khusus peserta didik, kelak mereka bisa menjadi anak soleh dan soleha. Dengan ilmu yang diajarkan mereka bisa berbakti pada orang tua, agama dan negara.

Simpang Sinuhaji (70) seorang warga menyampaikan, merasa salut ada guru ngaji yang bisa mendidik anak-anak dengan sabar, ihklas. Sudah itu tidak mau dibayar meski kondisi ekonominya yang jauh dari kata cukup.

“Kini anak-anak disini pun banyak yang bisa membaca Alquran, setelah dididik di TPA Al Iman. Selaku orang asli Karo saya berterimah kasih atas kontribusi warga pendatang yang mau, gigih dalam memberantas buta aksara Alquran di Karo khusus Desa Aji Julu,” tandasnya.

(DIK/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi