Fasilitas Stadion Lampineung yang dibakar penonton (Analisadaily/Muhammad Saman)
Analisadaily.com, Banda Aceh - Pertandingan sepakbola Liga 2 antara Persiraja Banda Aceh vs PSPMS Medan batal digelar lantaran lampu penerangan lapangan di Stadion H Dimurthala Lampineung Banda Aceh, padam menjelang kick off, Senin (5/9) malam.
Kesalahan teknis tersebut membuat penonton marah dan kecewa, sehingga bertindak anarkis disertai perusakan dan pembakaran sejumlah fasilitas dan papan sponsor, di Stadion Dimurthala Lampineung.
Kabid Humas Polda Aceh Kombes Winardy mengatakan, pihaknya masih menyelidiki penyebab dan pelaku pengrusakan yang disertai pembakaran tersebut.
Selain itu, kata Winardy, pihaknya juga sudah memanggil dan memeriksa panitia pelaksana pertandingan tersebut secara marathon atas dugaan kelalaian dan ketidakprofesionalan dalam menyiapkan laga.
Bila terbukti ada kealpaan panitia pelaksana pertandingan sehingga berujung dirusaknya gedung atau dirusaknya bangunan, maka akan dikenakan Pasal 103 ayat (1) Undang-undang Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan.
Sedangkan oknum penonton yang membakar akan dikenakan tambahan Pasal 201 ayat (1) KUHP.
"Intinya kita akan usut penyebab dan pelaku pembakaran karena sudah merusak fasilitas stadion. Kita juga sudah panggil dan periksa tujuh orang saksi terkait insiden tersebut," ujar Winardy, Selasa (6/9).
Ia juga mengimbau, ke depan para suporter atau masyarakat agar tertib dan menjaga aset serta fasilitas stadion demi kemajuan Persiraja, klub sepakbola kebanggaan masyarakat Aceh.
Kapolda Aceh, Irjen Ahmad Haydar, sangat menyayangkan timbulnya aksi anarkis tersebut dan meminta anak buahnya segera mengungkap peristiwa ini sesuai ketentuan yang berlaku.
Ia berharap, kejadian serupa tidak terulang lagi ke depan.
"Kepada setiap panitia pelaksana atau penyelenggara pertandingan atau even lainnya agar berkoordinasi dengan seluruh stakholder dan instansi terkait agar setiap kegiatan terlaksana dengan baik," kata dia.
(MHD/CSP)