Aksi unjuk rasa para Pebetor di Kantor Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) di Jalan Yos Sudarso, Kota Medan, Rabu (7/9). (Analisadaily/Jafar Wijaya)
Analisadaily.com, Medan - Puluhan massa dari Aliansi Betor Bersatu menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara di Jalan Yos Sudarso, Kota Medan, Rabu (7/9).
Dalam aksi ini, berbagai aliansi seperti Betor Sumut Tembung Sejahtera (BSTS), Perkumpulan Abang Becak Bersatu (PABB) mereka menyampaikan tuntutan yakni meminta untuk turunkan harga bahan bakar minyak (BBM). Kedua turunkan harga-harga kebutuhan pokok atau sembako dan harga-harga lainnya. Ketiga meminta menutup Pertamina tidak bisa mengendalikan harga BBM.
"Kami di depan Kantor Pertamina ini meminta bubarkan dan tutup saja Pertamina yang merupakan Perusahan BUMN yang seharusnya memberikan kesejahteraan dan kemakmuran buat rakyat, bukan memberikan kesengsaraan dan penderitaan," kata Koordinator aksi, BSTS, Suriyanto.
Keempat, mereka meminta dan menuntut Pemerintah Pusat untuk menyetop pembangunan IKN (Ibu Kota Nusantara) yang tidak prioritas bagi rakyat.
"Alihkan dana pembangunannya untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat," ucap Suriyanto.
Aksi abang becak ini, diterima langsung oleh Communication Relation & CSR Sumbagut PT Pertamina Patra Niaga, Taufikurachman. Ia mengatakan akan menyampaikan tuntutan dan aspirasi pendemo kepada pimpinan Pertamina.
"Bagaimana kita berharap kenaikan ini, kita bisa bicara dengan baik," ujar Taufik.
Taufik menjelaskan bahwa Pertamina hanya sebagai operator menyalurkan BBM saja untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atas energi. Sedangkan, untuk penetapan harga dilakukan oleh Pemerintah pusat.
"Perlu bapak-bapak ketahui posisi Pertamina terkait kenaikan BBM. Hanya sebagai operator kebijakan itu, ada di Pemerintahan. Pertamina operator dan selaku mengantarkan BBM itu. Dari kilang kita ke SPBU dan masyarakat. Kita menghargai hak demokrasi bapak-bapak ini," jelas Taufik.
Dengan itu, Taufik mengatakan Pertamina hanya operator, Pertamina tidak ada wewenang soal harga. Kemudian, Pertamina juga bertugas untuk menjamin ketersediaan BBM subsidi dan non subsidi.
"Biasa lah ada yang senang dengan kebijakan ini ada yang tidak. Itu hak demokrasi kita menampung. Insyaallah kita tampung dan kita sampaikan (kepimpinan)," ucap Taufik.
Dalam aksi tersebut, para pengunjuk rasa mendapat pengawalan dari pihak kepolisian.
(JW/CSP)