Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kisaran unjuk rasa di persimpangan jalan Cokroaminoto-Imam Bonjol, Senin (12/9). (Analisadaily/Arifin)
Analisadaily.com, Kisaran - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kisaran melakukan unjuk rasa di seputar Kota Kisaran seperti di Tugu persimpangan Jalan Cokroaminoto-Imambonjol, depan stasiun Pertamina dan Kantor Bupati Asahan, menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), Senin (12/9).
"Kami dari HMI Kisaran menolak kenaikan BBM Subsidi yang dibuat Pemerintah Pusat, karena ini sangat menyengsarakan rakyat yang lagi kesusahan," ujar Koordinator aksi, Sayiful Rangkuti.
Kenaikan BBM ini sangat tak diharapkan, sebab masyarakat saat ini sedang kesusahan akibat pandemi Covid-19. "Seharusnya Pemerintah menerapkan kebijakan subsidi yang tepat sasaran sehingga kenaikan BBM ini tidak terjadi seperti saat ini," ujarnya.
Pihaknya juga mendesak pemerintah untuk memberantas mafia Migas, yang saat ini merajalela melakukan penimbunan minyak. "Kalau mafia minyak inj tidak diberantas, dapat dipastikan kelangkaan BBM pasti terjadi karena tidak tepat sasaran," ujarnya.
Naiknya harga BBM membuat semua bahan pokok juga ikut naik, sehingga pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). "Dengan naiknya BBM ini sama dengan membunuh UMKM yang ada di Kabupaten Asahan, maka dari itu kami mendesak pemerintah untuk memperbaiki ekonomi nasional," ujarnya.
Dia juga menyebutkan bahwa kalau tuntutan ini tidak diindahkan maka pihaknya akan melakukan unjuk rasa sampai aspirasi mereka diterima dengan menurunkan harga BBM subsidi. "Kami akan turun lagi kalau aspirasi ini tidak ditanggapi," ujarnya.
(ARI/CSP)