Pembangunan Beronjong Ruas Jalan Belidaan Tidak Siap Dikerjakan (Analisadaily/Zainal Abidin)
Analisadaily.com, Sergai - Proyek pembangunan beronjong ruas Jalan Simpang Belidaan, Desa Simpang Empat, Kecamatan Sei Rampah, menuju Kecamatan Dolok Masihul, Serdang Bedagai (Sergai) dibangun Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) melalui Direktorat Jenderal Bina Marga dan Bina Konstruksi tidak siap dikerjakan kontraktor.
Hasil pantauan, Jumat (116/9), terlihat hanya ada besi kerangka atau tulang beronjong yang terpajang di sisi parit. Sedangkan yang lainnya, baik itu pekerja maupun alat-alat sudah tidak ada lagi di lokasi proyek.
Proyek bangunan yang dikerjakan kontraktor CV Datuk Raja Dewa sudah mulai dikerjakan sejak September 2021, walaupun tidak tahu berapa panjang dan lebarnya (volumenya) serta dari mana sumber dananya, karena papan informasi yang terpajang di lokasi proyek tersebut tidak ada tertulis volume dan sumber dana.
Namun, sangat disayangkan pembangunan beronjong yang memakan biaya Rp 8 mikiar lebih sampai saat ini terbengkalai alias tidak selesai dikerjakan oleh pihak kontraktor.
Informasi yang diperoleh dari Pelaksana Teknis (UPT) Jalan dan Jembatan Tebing Tinggi, Basri Harahap, proyek tersebut memang belum siap dan sudah putus kontrak dengan CV Datuk Raja Desa selaku kontraktor pada 14 Juli 2022.
Menanggapi tidak selesai proyek tersebut dikerjakan kontarktor, Nur Bawean Ketua Organisasi Kemasyarakatan Front Komunitas Indonesia Satu (FKI.1) Kabupaten Sergai, ketika dikonfirmasi mengatakan, proyek pembanguan beronjong yang dikerjakan CV Datuk Raja Dewa menggunakan dana tahun anggaran 2021 dengan pagu Rp 8.350.885.500, terbengkalai, dan dengan adanya proyek bronjong tersebut telah terjadi kerusakan jalan yang sangat parah.
“Kami sangat kesal dan kecewa, selain tidak siap dikerjakan, ruas jalan juga rusak parah, karena dilintasi truk yang membawa material bangunan proyek,” kata Nur.
Menurut Nur, CV Datuk Raja Dewa tidak profesional, “Kami minta Pemprov Sumut segera melanjutkan pembangunan beronjong tersebut, dan melakukan pengaspalan Nalan Belidaan yang mengalami kerusakan sangat parah akibat dari pembangunan beronjong tersebut,” tandasnya.
(BAH/RZD)