Dosen USU Pengabdian Pembentukan Karakter Bangsa Berbasis Kearifan Lokal di SMA Negeri 1 Medan

Dosen USU Pengabdian Pembentukan Karakter Bangsa Berbasis Kearifan Lokal di SMA Negeri 1 Medan
Dosen USU Pengabdian Pembentukan Karakter Bangsa Berbasis Kearifan Lokal di SMA Negeri 1 Medan. (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Tim Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Sumatera Utara (USU) melakukan pengabdian pembentukan karakter bangsa berbasis kearifan lokal di SMA Negeri 1 Medan. Tim pengabdian yang diisi dosen-dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) USU ini mengambil tema Sosialisasi dan Penerapan Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal di SMA Negeri 1 Medan sebagai Upaya Pembentukan Karakter Bangsa yang Inklusif.

Ketua Pengabdian, Dr Muryanto Amin, SSos MSi menjelaskan, pengabdian itu didasari pada permasalahan yang teridentifikasi. Pertama adanya penurunan indeks karakter siswa, kedua adanya ancaman radikalisme di sekolah.

"Meminimalisir dua masalah tersebut, maka USU sebagai institusi pendidikan harus hadir memberikan kontribusi berupa sosialisasi dan pelatihan pembelajaran karakter bangsa yang memuat nilai-nilai kearifan lokal," ujarnya.

Anggota Tim Pengabdian Alwi Dahlan Ritonga, SIP, MIPol menambahkan, tim telah merumuskan modul pembelajaran yang kemudian disosialisasikan kepada para siswa SMA N 1 Medan.

"Ada 40 peserta yang mendapatkan empat modul dengan satu modul satu pengahar. Modul yang diberikan yaitu Radikalisme, Multikulturalisme, Kearifan lokal dan Wawasan kebangsaan. Empat mahasiswa pengajar modul sebelumnya dilatih dan dibimbing oleh tim pengabdian," ujar Alwi.

Alwi menjelaskan, proses pengabdian ini dilakukan dengan menggunakan metode dan tahapan yang sistematis. Metode yang dipakai dalam pengabdian ini adalah metode Participatory Learning and Action (PLA). Participatory Learning and Action (PLA)

merupakan salah satu pendekatan proses belajar dan berinteraksi dengan komunitas atau masyarakat.

"Pendekatan ini menggabungkan berbagai metode partisipatif untuk
memfasilitasi kolektifitas dan proses pembelajaran di lingkungan masyarakat. Secara umum pendekatan ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan, merencanakan, memantau atau mengevaluasi proyek dan program," katanya.

(BR)

Baca Juga

Rekomendasi