IPO Bank Sumut, Diharapkan Laba Naik 300 Persen

IPO Bank Sumut, Diharapkan Laba Naik 300 Persen
Meilizar Latif (Analisa/istimewa)

Analisadaily.com, Medan- Rencana Bank Sumut sebagai bank BUMD untuk go public dengan IPO (Initial Public Offering) didukung penuh oleh kalangan DPRDSU. Dengan IPO-nya Bank Sumut ini diharapkan kinerja Bank Sumut menjadi lebih baik dan meningkatkan laba hingga 300 persen.

Demikian diungkapkan anggota Komisi C DPRDSU Meilizar Latief di ruang Fraksi Partai Demokrat Gedung DPRDSU, Jalan Imam Bonjol, Medan, Selasa (3/10/2022).

Rencana untuk IPO, katanya, sudah disarankan sejak lima – enam tahun silam. Ekspansi ini guna memperkuat posisi aset Bank Sumut yang selama ini diberi penyertaan modal oleh Pemprovsu, menjadi lebih luas kepada masyarakat.

“Alhamdulilah IPO ini akan terlaksana akhir tahun ini, saya optimis. Kami dari Komisi C dan secara pribadi mendorong IPO Bank Sumut. Setelah IPO, artinya Bank Sumut mendapat dana dari masyarakat banyak selaku pemilik Bank Sumut, tidak lagi hanya milik Pemerintah Daerah,” katanya.

Melalui IPO, diharapkan ke depan Bank Sumut dapat membuat masterplan yang lebih baik, sehingga modal yang masuk dari masyarakat tidak digunakan untuk hal yang tidak tepat atau didiamkan. “Melainkan digunakan untuk mencapai laba yang lebih baik. Kita harapkan setelah IPO, laba Bank Sumut meningkat hingga 300 persen,” kata Meilizar.

Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Sumut tersebut menambahkan, dengan go public, Bank Sumut memiliki tanggung jawab yang lebih besar kepada masyarakat luas selaku pemilik Bank Sumut.

Sehingga harus lebih giat menjaga kinerja perusahaan yang nantinya menjadi penilaian masyarakat untuk membeli saham Bank Sumut di pasar modal. “Performance ini akan dinilai masayrakat. Jangan nanti saham yang ada di pasar dijual orang, kalau stok saham dipasar banyak, maka harga sahamnya akan turun. Setidaknya masyarakat harus membeli terus (saham Bank Sumut),” katanya.

Kinerja yang dinilai tentunya penyaluran kredit dan penyerapan dana dari masyarakat, sebagaimana inti bisnis perbankan. Peran Bank Sumut selaku agen atau intermediary membuat plan yang tujuannya profit, sehingga bisa mengasilkan deviden yang lebih besar kepada pemodal.

“Kalau tidak bisa melaksanakan bisnis dengan baik, deviden untuk investor akan kecil, untuk apa orang invest sekian miliar ke Bank Sumut tapi untuknya kecil, tidak logis secara ekonomi. Maka kinerja perusahaan harus dijaga, jangan lagi ada penggunaan dana yang tidak efisien. Biaya operasional terharap pendapatan operasional di Bank Sumut itu 78 persen pada tahun 2021. Diturunkanlah jadi 40 atau 30 persen supaya laba meningkat,” tegasnya.

Meski demikan, Meilizar yakin, akhir tahun 2022 Bank Sumut berhasil IPO sebab sampai saat ini, pihak Bank Sumut juga belum melaporkan adanya kendala tertentu yang mengganggu proses IPO Bank BUMD tersebut. Ia berharap IPO dapat menjadikan Bank Sumut sebagai perusahaan yang sehat dengan profit yang lebih baik.

(NS/BR)

Baca Juga

Rekomendasi