Nurul Hasanudin: Indikator Bangsa Maju, Literasi Statistik dan Finansial Bagus

Nurul Hasanudin: Indikator Bangsa Maju, Literasi Statistik dan Finansial Bagus
Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara (BPS Sumut), Nurul Hasanudin (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara (BPS Sumut), Nurul Hasanudin mengatakan, melihat kemajuan sebuah bangsa, indikatornya adalah meningkatkan statistik masyarakat, juga meningkatkan statistik finansial.

Hal itu disampaikan Nurul pada Workshop Wartawan dalam rangka “Peningkatan Literasi Statistik Bagi Insan Pers dan Ekspose Data Sosial Ekonomi Sumatera Utara Tahun 2022”. Kegiatan dilaksanakan di Prime Plaza Hotel Kualanamu, Deliserdang, 16-19 Oktober 2022.

“Kita berharap literasi statistik yang ditargetkan BPS bisa sampai ke masyarakat, setidaknya kolaborasi dengan insan pers perlu terus dilakukan. Pengetahuan para insan pers soal statistik juga harus teris ditingkatkan,” kata Nurul, Senin (17/10).

Diungkapkan Nurul, ada satu dasar bagaimana membangun statistik literasi bukan hanya dalam komunitas yang membutuhkan informasi, harapannya ke seluruh lini masyarakat. Jika literasi statistik dan finansial bagus, maka suatu negara akan bisa maju. Kalau buruk, akan sebaliknya.

“Itu literasi yang kita dorong, literasi statistik dan finansial, agar masyarakat bisa mengambil langkah tepat,” ungkapnya.

Nurul mengingatkan 3 hal penting peranan wartawan dalam literasi statistik. Pertama menyebarluaskan data ataupun indikator statistik yang ada, karena sudah mulai menjadi indikator kinerja.

“Misal inflasi, bagaimana pertumbuhan ekonomi, pertanian, dan lain sebagainya,” ujar Nurul.

Kedua, lanjutnya, mengolah informasi sesuai fakta. Ini penting, dan harus menyampaikan pesan positif untuk meyakinkan investor datang ke suatu wilayah karena adanya informasi yang mendukung dari segi data.

“Keberpihakan untuk kesejahteraan dalam pembangunan lebih cepat lewat informasi baik,” sebutnya.

Ketiga adalah edukasi publik. Nurul berharap, lewat media, bagaimana memaknai data melalui berita informasi yang disebarluaskan. Sebab, salah memaknai data, mengakibatkan kesalahan analisis.

“Ini yang ingin kita bangun, jangan sampai di kita saja, tapi ke anak-anak, generasi muda kita yang sedang belajar. Itu literasi statistiknya harus bertumbuh, untuk mewujudkan generasi emas,” pungkasnya.

Ketua Panitia, Masta E Gurning menuturkan, workhsop dilaksanakan dalam rangkaian HSN, bertujuan salah satunya untuk meningkatkan pemahaman insan pers tentang data statistik, khususnya yang dihasilkan BPS Sumut.

“Peserta berjumlah 57 orang, 33 orang media cetak dan elektronik, 17 dari BPS Sumut, dan 5 panitia,” Masta menandaskan.

(RZD/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi