Sektor Pertanian Jadi Penopang Perekonomian, Namun Banyak Kendala Dialami

Sektor Pertanian Jadi Penopang Perekonomian, Namun Banyak Kendala Dialami
Ahli Madya Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara (BPS Sumut), Nizaruddin (Analisadaily/Reza Perdana)

Analisadaily.com, Medan - Ahli Madya Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara (BPS Sumut), Nizaruddin mengatakan, sektor pertanian termasuk penopang perekonomian Sumut.

Hal itu disampaikan Nizaruddin pada Workshop Wartawan dalam rangka “Peningkatan Literasi Statistik Bagi Insan Pers dan Ekspose Data Sosial Ekonomi Sumatera Utara Tahun 2022”, Senin (17/10). Kegiatan ini dilaksanakan di Prime Plaza Hotel Kualanamu, Deliserdang, 16-19 Oktober 2022.

“34,27 persen penduduk Indonesia bekerja di sektor pertanian. Artinya, jika Sumut ingin membangun perekonomian, maka harus fokus di sektor pertanian,” katanya.

Meski menjadi penopang perekonomian, namun banyak kendala dialami di sektor pertanian dan bagi petani, antara lain upah yang diterima cukup rendah dan di bawah UMR (Upah Minimum Regional) dan UMK (Upah Minimum Kota).

“Contohnya, UMK di Sumut Rp 2,5 juta, sedangkan upah yang diterima pekerja di sektor pertanian Rp 2,2 juta," sebut Nizaruddin.

Tidak hanya persoalan upah rendah di bawah UMK, lanjut Nizaruddin, tantangan yang dihadapi petani juga meliputi usia, tingkat pendidikan, penguasaan teknologi, serta inovasi yang juga terhambat.

“Sekarang ini diperlukan digitalisasi petani, dan harus ada pendampingan atau penyuluh pertanian. Untuk kondisi jangka panjang diperlukan regenerasi petani,” ucapnya.

Disampaikan Nizaruddin, hingga 2024, Pemerintah Republik Indonesia menargetkan adanya regenerasi petani, yaitu menyasar 2,5 juta petani milenial.

“Target tersebut untuk menggali potensi petani muda agar tidak terjadi krisis pangan,” sebutnya.

Kepala BPS Sumut, Nurul Hasanudin mengatakan, workshop ini bertujuan untuk memberikan kemampuan pemahaman kepada wartawan dalam memahami statistik.

“Info statistik jangan berhenti sampai di kalangan BPS saja, tapi harus ke seluruh lapisan masyarakat. Inilah literasi statistik,” ujarnya.

Untuk diketahui, workshop ini dihadiri turut dihadiri Ketua Tim Statistik BPS Sumut, Dinar Butar-butar, dan Ketua Tim Fungsi Neraca Wilayah Statistik (Nerwilis) Pendi Dewanto, serta 33 wartawan.

(RZD/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi