Perayaan Deepavali 2022 di Perguruan Sultan Iskandar Muda

Meski Minoritas Jangan Minder Punya Cita-cita Tinggi

Meski Minoritas Jangan Minder Punya Cita-cita Tinggi
PENYALAAN PELITA. Ketua Dewan Pembina Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda, dr. Sofyan Tan, didampngi Ketua yayasan, Finche Kosmanto, SE, M. Psi, melakukan penyalaan pelita pada Perayaan Hari Deepavali 2022 di Auditorium Bung Karno, Sabtu (5/11) (Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Meski di negara kita secara kuantitas umat Hindu minoritas, namun umat Hindu didorong untuk tak ragu menggantungkan cita-cita mereka setinggi mungkin. Tak terkecuali siswa-siswi beragama Hindu, yang saat ini tengah menuntut pendidikan di Perguruan Sultan Iskandar Muda, Medan.

"Tadi saat bersalaman dengan saya beberapa siswa saya tanya apa cita-cita mereka, ada yang bilang ingin jadi dokter, jadi polisi, bahkan ingin jadi presiden. Luar biasa, kita harus dukung agar mereka benar-benar bisa mewujudkan cita-cita itu," ujar Ketua Dewan Pembina Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda (YPSIM), dr. Sofyan Tan, saat memberi sambutan dalam acara Perayaan Deepavali Tahun 2022 (5124 Kalingga) di Auditorium Bung Karno, Sabtu (5/11).

Perayaan yang mengambil tema "Semoga sinar pelita menerangi hidup dengan suka cita, kemakmuran, kesehatan dan kekayaan tanpa akhir" antara lain ditandai dengan lantunan sejumlah mantram yang dibawakan oleh sejumlah siswa SD, diantaranya Mantram Ganesha, Laksmi, Vishnu, Mahadewa, Shiva, Murugen dan Asatoma.

Pembacaan Mantra oleh Siswa SD

Sumitra, Guru Agama Hindu, sekaligus pelatih tari siswa menjelaskan bahwa Mantram Ganesha Mantram dilantunkan sebagai doa pembuka untuk setiap kegiatan yang akan di lakukan. Sedangkan Gayatri mantram ditujukan untuk Alam Atas, Alam tengah dan alam bawah. Mantram Laksmi doa untuk kemakmuran dan rezeki, Mantram Visnu untuk ketentraman alam semesta karena beliau sebagai dewa pemelihara alam semesta, Mantram Mahadewa sebagai pengatur kestabilan alam semesta, Mantram Tryambakam Shiva sebagai Mantram keselamatan dan kesuksesan, Mantram Murugen sebagai permohonan perlindungan.

"Dan Mantram Asatoma sebagai mantram penutup kegiatan dan mohon kedamaian di ketiga alam semesta," ujarnya.

Anggota Dewan Pembina YP Sultan Iskandar Muda, Felix Harjatanaya B.Sc (hons), M.Sc menyerahkan paket bansos untuk warga kurang mampu pada Perayaan Hari Deepavali 2022, Sabtu (5/11)
"Tadi ada juga dilantunkam mantram umat Sikh, Ek Ong Kar, tapi fungsinya saya kurang tahu. Kepada siswa yang beragama Sikh saya tetap menyuruh mereka berdoa sesuai agamanya," ujar Sumitra.

Tidak Ada Mayoritas-Minoritas

Acara perayaan Deepavali yang rutin digelar tiap tahun oleh YP SIM dihadiri Ketua YP SIM, Finche Kosmanto, SE, M.Psi, anggota Dewan Pembina Felix Harjatanaya, B.Sc (hons), M.Sc, Pimpinan Sekolah, Edy Jitro Sihombing, M.Pd., para kepala sekolah, siswa dan orang tua yang beragama Hindu, guru dan karyawan.

Menurut Sofyan Tan, jumlah siswa yang beragama Hindu saat ini berjumlah157 siswa dari 3900 jumlah siswa tahun pelajaran 2022/2033. Artinya sekitar 4%. Meski minoritas, namun karena YP SIM adalah sekolah yang menghormati dan menghargai keberagaman siswanya, setiap tahun, pihak yayasan tetap menyelenggarakan perayaan Hari Depaavali seperti juga hari raya Islam, Kristen dan Buddha.

"Hari Deepavali juga telah ditetapkan sebagai hari libur sekolah bukan lagi fakultatif," katanya. Bahkan sekolah Sultan Iskandar Muda juga merupakan satu-satunya sekolah yang memiliki pura untuk mewadahi kegiatan religius siswa. Itu artinya dalam pemenuhan hak beragama siswa, pihak yayasan telah membuktikan komitmennya mereka tidak ada masalah mayoritas minoritas. Ia juga mengaku senang saat melihat bahwa tarian yang dibawakan siswa, ternyata juga dibawakan siswa yang bukan beragama Hindu.

Pihak yayasan juga telah memberi fasilitas beasiswa kepada Suwita, salah satu alumni SMA Sultan Iskandar Muda yang kini tengah kuliah di Fakultas Antropologi, Universitas Udayana, Bali. Suwita dulunya siswa anak asuh. Ia bercita-cita ingin jadi peneliti (antropolog). Karena prestasi akademiknya bagus, ia akhirnya mendapat beasiswa dari yayasan.

Target Bantu 100 Alumni Jadi Dokter

"Di sekolah ini, kalau ada siswa pintar, tapi kesulitan biaya, akan kita dukung hingga jadi sarjana agar cita-citanya tercapai," ujar anggota Komisi X DPR RI itu. Untuk mereka yang ingin bercita-cita jadi dokter, Sofyan Tan bahkan menargetkan harus ada 100 siswa dari sekolahnya. Saat ini sudah ada 27 siswa yang tengah menempuh pendidikan kedokteran di berbagai Fakultas Kedokteran di beberapa PTN di tanah air, ujarnya.

"Jangan pernah merasa kecil hati karena kita minoritas," tambahnya. Ia menyebut kini PM Inggris dijabat keturunan India, demikian juga wakil Presiden AS. Artinya tak ada yang tak mungkin.

"Yang penting belajar keras dan punya hati nurani seperti bunyi sila kedua Pancasila," katanya.

Maksud anggota dewan yang dikenal sangat peduli memperjuangkan pendidikan orang-orang miskin ini, kelak jika alumni Sekolah Sultan Iskandar Muda telah sukses di berbagai bidang profesi atau pekerjaan, mereka juga harus punya rasa empati terhadap orang yang secara ekonomi perlu dibantu. Dan pemberian bantuan itu semata karena pertimbangan ekonomi, bukan kesamaan etnis atau agama.

Acara perayaan Deepavali selain diisi berbagai kreasi tarian, peragaan busana, sambutan mewakili orang tua siswa, juga disertai pemberian paket bantuan sembako kepada orang tua yang kurang mampu. (ja)

(JA)

Baca Juga

Rekomendasi