Guru Harus Kreatif dan Kuasai IPTEK

Guru Harus Kreatif dan Kuasai IPTEK
Guru Teladan. Ketua Dewan Pembina YP Sultan Iskandar Muda, dr. Sofyan Tan didampingi Ketua Yayasan Finche Kosmanto, SE, M.Psi., Pimpinan Sekolah Edy Jitro Sihombing, M. Pd dan para kepala sekolah berfoto bersama 5 Guru Teladan usai Upacara Peringatan Hari (Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Menjadi guru bukan sekadar untuk mencari penghasilan, tapi merupakan sebuah panggilan jiwa. Hal itu mengingat guru mempunyai tugas sangat penting, yakni mempersiapkan generasi muda untuk menggapai cita-cita mereka dan agar generasi muda mampu memberi kontribusi bagi pembangunan bangsa dan negara. Guru karena itu harus kreatif dan menguasai perkembangan IPTEK dalam mendidik siswa.

Hal itu ditegaskan Ketua Dewan Pembina Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda, Medan Sunggal, dr. Sofyan Tan, saat memberi sambutan dalam Upacara Peringatan Hari Guru ke-77 tahun 2022 yang diadakan di Lapangan Sekolah, Jumat (25/11). Upacara diikuti sekitar 500 siswa dan dihadiri, Ketua Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda, Finche Kosmanto, SE, M.Psi, Pimpinan Sekolah, Edy Jitro Sihombing, M.Pd., para kepala sekolah, guru dan karyawan.

Menurut Sofyan Tan, Indonesia merupakan negara yang kaya dengan sumber daya alam, dan memiliki panorama alam yang sangat indah untuk objek pariwisata. Jumlah penduduknya juga terbanyak keempat di dunia. Di sisi lain, Indonesia juga memiliki keanekaragama suku, ras, agama dan budaya.

“Karena itu tidak heran jika banyak analis dan berbagai lembaga penelitian dunia memprediksi bahwa pada tahun 2045, saat berusia satu abad, Indonesia akan menjadi salah satu dari 4 negara yang menguasai ekonomi dunia,” ujarnya.

Peran Guru Makin Strategis

Hal ini menjadikan guru berperan sangat strategis dalam mempersiapkan generasi muda untuk berperan aktif dalam menyongsong era kejayaan Indonesia tersebut. Pihak yayasan sendiri sejak 35 tahun lalu mendirikan sekolah Sultan Iskandar Muda senantiasa mengutamakan pembangunan SDM, terutama kesejahteraan guru, dibanding pembangunan fisik.

“Sekarang sudah banyak guru-guru muda yang berasal dari lulusan sekolah ini. Mereka juga sudah banyak mendapat fasilitas beasiswa untuk melanjutkan Pendidikan S2 hingga S3, itu semua demi mempertahankan dan meningkatkan kualitas pendidikan,“ katanya. Terbukti pada tahun ini ada sebanyak 9 alumni SMA yang diterima di Fakultas Kedokteran Umum dan Gigi di berbagai PTN di tanah air. Tahun 2023, ia berharap jumlah itu bisa bertambah hingga 20 siswa.

Pihak Yayasan juga menargetkan agar Sekolah Sultan Iskandar Muda untuk menjadi sekolah pertama di Indonesia dimana semua gurunya berpendidikan S2. Menurut Sofyan Tan, tanpa penguasaan IPTEK yang terus berkembang, SDM yang dihasilkan lembaga pendidikan tidak akan mampu membawa Indonesia sebagai salah satu dari 4 negara yang menguasai ekonomi dunia pada 2045. Guru karena itu juga dituntut untuk kreatif, bahkan inovatif dalam mengelola pembelajaran.

“Karena itu siswa juga harus belajar sungguh-sungguh, dan para guru harus menunjukkan dedikasi terbaik mereka karena hal ini jugaberhubungan dengan kesejahteraan mereka,” katanya. Meski begitu Sofyan Tan mengingatkan bahwa lulusan sekolah Sultan Iskandar Muda tidak hanya harus pintar dan sehat saja.

“Itu belum cukup, tapi lulusan sekolah ini juga harus menjadi generasi yang mampu menyebarkan toleransi kepada siapa pun, dan dimana pun, “katanya.

Anggota komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Sumut itu juga mengatakan bahwa saat ini tengah dibangun Gedung 6 lantai, di mana pada lantai 6 akan dibangun Gedung olah raga sehingga siswa bisa berlatih bermain bulu tangkis, tenis meja dll.

Pada akhir acara pihak yayasan juga menyampaikan penghargaan kepada lima orang Guru Teladan, yakni Evi Ismayanti Simanjuntak, S.Pd. (Guru TK), Ulandari, S.Pd. (Guru SD), Darto Paulus Simanihuruk, M.Pd. (SMP), Rezeki Lumbantoruan, S.Pd. (SMA) dan Desy Tri Fani, S.Pd. (SMK). (ja)

(JA)

Baca Juga

Rekomendasi