Rektor USU Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si., memberikan materi tentang Equality Opportunity for All, dalam acara yang dihadiri oleh peserta dari berbagai negara di dunia tersebut.

Dalam pemaparannya, rektor menjelaskan bahwa transformasi USU dilakukan untuk memastikan layanan pendidikan inklusif untuk semua tanpa memandang latar belakang.

“Program summer course, sabbatical leave, student mobility dirancang untuk memberikan transfer experiences bagi kampus di seluruh dunia. Mahasiswa USU saat ini tidak hanya berasal dari lokal dan nasional, tetapi juga datang dari berbagai negara dunia. Layanan Tri Darma harus terstandarisasi internasional untuk mempertemukan akademisi, praktisi, mahasiswa dan kelompok lainnya secara inklusif," ujar Rektor USU dalam pemaparannya.

Paparan Muryanto di forum QS tersebut juga dimaksudkan untuk mensosialisasikan transformasi USU kepada peserta yang hadir dari berbagai negara di dunia. Kegiatan ini juga diharapkan lebih meningkatkan dan memperluas kemitraan antarinstitusi.

Dalam kegiatan itu, USU juga sudah menandatangani enam letter of intent, di antaranya dengan universitas di India dan Filipina.

Rektor mengatakan, pada kegiatan ini teknologi-teknologi baru dalam bidang pembelajaran juga turut dibahas. Dan USU sendiri baru pertama kali berpartisipasi dalam event QS dengan menjadi platinum sponsor.

"Kita berharap event seperti ini bisa mengakselerasi pemeringkatan USU di tingkat Asia dan dunia," tegas rektor.

Sebagai informasi saat ini USU berhasil naik 50 peringkat di pemeringkatan QS Asia University Ranking (AUR). Pada QS AUR 2022 posisi USU berada di peringkat 501, kemudian naik 50 tingkat menjadi 451 di QS AUR 2023.

(BR)