Anggota polisi investigasi TKP bekerja ketika polisi Turki mengamankan lokasi ledakan di Istanbul, 13 November 2022. (AFP/Yasin AKGUL)
Analisadaily.com, Istanbul - Tidak lama setelah terjadi ledakan bom di area pejalan kaki yang ramai di Istiklal Avenue di Istanbul, Turki, seorang pelaku dilaporkan sudah ditangkap. Kabar tersebut diketahui lewat Menteri Dalam Negeri, Suleyman Soylu melalui media sosial Twitter berbahasa Inggris milik Pemerintah Anadolu.
Dalam peristiwa itu, e
nam orang tewas dan 81 lainnya luka-luka pada hari Minggu (13/11) ketika sebuah ledakan mengguncang lokasi pejalan kaki yang sibuk di Istiklal Avenue di Istanbul. Presiden Turki, Tayyip Erdogan, menyebut ini sebagai serangan bom yang "berbau terorisme".
Dilansir dari Channel News Asia dan Reuters, Senin (14/11) ratusan orang melarikan diri dari Istiklal Avenue yang bersejarah setelah ledakan, ketika ambulans dan polisi bergegas masuk. Daerah itu, di distrik Beyoglu di kota terbesar Turki, telah ramai seperti biasa pada akhir pekan dengan pembeli, turis, dan keluarga.
Rekaman video yang diperoleh Reuters menunjukkan saat ledakan terjadi pada pukul 16.13 waktu setempat, melemparkan puing-puing ke udara dan meninggalkan beberapa orang tergeletak di tanah, sementara yang lain tersandung.
Beberapa jam setelah ledakan, Wakil Presiden, Fuat Oktay, mengunjungi lokasi tersebut untuk memberikan jumlah korban tewas dan cedera terbaru, dan berjanji untuk menyelesaikan masalah ini "segera".
Pihak berwenang kemudian mengatakan seorang pekerja kementerian pemerintah dan putrinya termasuk di antara yang tewas. Lima orang dirawat intensif di rumah sakit, dua di antaranya dalam kondisi kritis.
Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan itu.
“Upaya untuk mengalahkan Turki dan rakyat Turki melalui terorisme akan gagal hari ini seperti yang mereka lakukan kemarin dan besok,” kata Erdogan pada konferensi pers sebelum terbang ke Indonesia untuk menghadiri pertemuan puncak Kelompok 20 ekonomi terkemuka.
"Orang-orang kami dapat yakin bahwa pelakunya, akan dihukum sebagaimana mestinya," katanya, seraya menambahkan informasi awal menunjukkan "seorang wanita berperan" di dalamnya.
"Salah jika mengatakan ini tidak diragukan lagi serangan teroris, tetapi perkembangan awal dan intelijen awal dari gubernur saya adalah berbau terorisme," tambahnya.
Menteri Kehakiman, Bekir Bozdag dikutip oleh Anadolu yang dikelola pemerintah mengatakan seorang wanita telah duduk di bangku selama lebih dari 40 menit sebelum pergi beberapa menit sebelum ledakan, menunjukkan sebuah bom yang dirancang untuk meledak atau diledakkan dari jauh.
Rekaman Reuters menunjukkan orang-orang mendatangi para korban setelah ledakan, dan kemudian penyelidik dengan pakaian putih mengumpulkan bahan-bahan dari tempat kejadian, di mana potongan-potongan penanam beton berserakan di jalan raya, yang dipenuhi dengan toko-toko dan restoran.
"Ketika saya mendengar ledakan itu, saya ketakutan, orang-orang membeku, saling memandang. Kemudian orang-orang mulai melarikan diri. Apa lagi yang bisa Anda lakukan," kata Mehmet Akus, 45, seorang pekerja restoran di Istiklal.
"Kerabat saya menelepon saya, mereka tahu saya bekerja di Istiklal. Saya meyakinkan mereka," katanya kepada Reuters.
Sebuah helikopter terbang di atas tempat kejadian dan sejumlah ambulans diparkir di Taksim Square di dekatnya. Bulan Sabit Merah Turki mengatakan darah dipindahkan ke rumah sakit terdekat.(CSP)