Banjir di Langkat (Analisadaily/Hery Putra Ginting)
Analisadaily.com, Stabat - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Irwan Syahri, mengatakan tingginya intensitas hujan ditambah durasi yang lama pada Minggu (20/11) malam menyebabkan debit air dibeberapa sungai di Langkat meningkat sehingga menggenangi pemukiman warga dan lima Kecamatan terendam air.
Berdasarkan update hingga malam ini di Kabupaten Langkat ada 8 kecamatan yang terdampak yakni Kecamatan Tanjung Pura, Hinai, Stabat, Secanggang, Sei Lepan, Padang Tualang, Kuala dan Sei Bingei.
"Ada 8 yang terdampak, namun 5 kecamatan yang teredam banjir, sedangkan 3 kecamatan lainnya rumah tergerus, terkena longsor dan titi penghubung antar desa terputus," jelas Syahri.
Kecamatan Tanjung Pura, saat ini air masih menggenangi pemukiman masyarakat serta menggenangi kebun dan persawahan dengan ketinggian air bervariasi antara 10-50 cm dan masyarakat masih beraktivitas seperti biasa.
Kecamatan Hinai di Desa Cempa rumah warga yang terdampak genangan air sebanyak 180 KK, Desa Muka Paya yang terdampak air tergenang sebanyak 30 KK dengan tinggi air bervariasi antara 20-90 cm yang mana akibat hujan dari sore hingga malam hari menyebabkan air yang menggenangi rumah warga sedikit ada penambahan debit airnya, namun masyarakat masih dapat beraktivitas sehari-hari.
Kecamatan Stabat, terdampak banjir antara lain yakni di Desa Pantai Gemi sebanyak 120 KK. Desa Karang Rejo sebanyak 100 KK. Desa Mangga sebanyak 17 KK. Desa Kwala Begumit sebanyak 170 KK. Desa Banyu Mas sebanyak 72 KK, dengan total masyarakat yang terdampak sebanyak 459 KK.
Peristiwa tersebut juga akibat curah hujan dengan intensitas lebat dan durasi waktu panjang, menyebabkan genangan air di pemukiman warga dan juga berdampak ada rumah warga rusak terkena arus banjir. Namun warga yang terdampak sementara mengungsi ke rumah kerabat atau saudara terdekat dan masyarakat masih dapat beraktifitas biasa dan tidak ada pengungsian.
Selanjutnya di Kecamatan Secanggang, terdampak banjir yakni di Desa Karang Gading sebanyak 125 KK. Desa Perkotaan sebanyak 110 KK. Desa Karang Anyar sebanyak 70 KK. Desa Kepala Sungai sebanyak 80 KK, dengan total masyarakat yang terdampak banjir sebanyak 385 KK, namun warga masih dapat melalukan aktivitas seperti biasa.
Sedangkan di Kecamatan Sei Lepan yang terdampak banjir adalah Desa Harapan Baru sebanyak 98 KK. Desa Lama Baru sebanyak 30 KK dan terdapat 3 titi yang terputus akibat banjir dengan total masyarakat yang terdampak sebanyak 128 KK, namun masyarakat masih dapat melaksanakan aktivitas sehari hari.
Kemudian di Kecamatan Padang Tualang, terdampak di Desa Kuala Besilam sebanyak 2 rumah terkena longsor tebing dan masyarakat yang terdampak mengungsi ke rumah kerabat atau keluarga.
Kecamatan Sei Bingei, terdampak Desa Purwo Binangun yaitu sebuah titi penghubung antar desa hampir putus dan di Kecamatan Kuala, terdampak pada Kelurahan Pekan Kuala yaitu menggerus tebing dekat jembatan yang melintang di sungai gumit.
Sejauh ini, upaya yang dilakukan pihaknya yakni tetap berkoordinasi dengan pihak Kecamatan dan desa. Berkoordinasi dengan TNI dan Polri untuk keamanan dan kenyamanan warga.
"Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan melalui Puskesmas untuk pelayanan kesehatan bagi warga yang membutuhkan pelayanan kesehatan dan obat obatan," ucap Irwan.
Memonitor prakiraan cuaca dan Peringatan Dini dari website BMKG dan menyampaikan kepada pihak kecamatan atau pihak desa dan melaksanakan posko siaga bencana di kantor BPBD Langkat.
(HPG/CSP)