Analisadaily.com, Qatar - Elon Musk sebelumnya dilaporkan menyatakan bahwa Twitter akan bebas dari ujaran kebencian, namun sebuah laporan menunjukkan tweet rasis terhadap pemain sepak bola di Piala Dunia. Platform tersebut tampaknya tidak melakukan apa pun untuk menghapusnya atau memberikan sanksi kepada akun yang mempostingnya, meskipun mereka dilaporkan hampir seminggu yang lalu.
Di antara tweet, penghinaan bervariasi dan kata-N dapat ditemukan, serta emoji monyet dan pisang, dengan orang-orang menyuruh mereka kembali ke negara mereka sementara yang lain mengejek penggunaan bahasa "Inggris" mereka. Beberapa pemain kulit hitam yang menurut penelitian ini menjadi sasaran adalah Bukayo Saka, Marcus Rashford, Gabriel Jesus, Jadon Sancho, Richarlison, Mohamed Salah, dan lainnya.Former England defender Rio Ferdinand wants social media companies to do more as he fears players will be targets of racial abuse during the World Cup.
— BBC Sport (@BBCSport) November 7, 2022
Full story ?#BBCFootball
Twitter mengalami kesulitan menangani lonjakan besar lalu lintas yang dihasilkan oleh Piala Dunia FIFA Qatar 2022 , terlebih lagi karena sekitar 5.000 karyawan telah diberhentikan dalam tiga minggu terakhir sejak Musk mengambil alih platform media sosial. Imran Ahmed , CEO Center for Countering Digital Hate mengatakan bahwa penelitian mereka membuktikan bahwa Twitter Elon Musk tidak lagi sesuai dengan tujuan dan perlu dikendalikan. "Orang-orang rasis berusaha mengirim pesan bahwa jika pahlawan nasional pun dapat menjadi sasaran impunitas, kita semua juga tidak akan aman," kata Ahmed kepada VICE dilansir dari Marca, Kamis (24/11).(CSP)17 months ago Arsenals star boy Bukayo Saka faced racial abuse after missing a penalty in the 2020 Euro final.
— Levi Swanson (@LeviSwanson9) November 22, 2022
Today he scored two goals on his world cup debut for England and won the MOTM award.
What a player!#Qatar2022 #BukayoSaka pic.twitter.com/2okidAJyG4