Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia, Suharso Monoarfa (jas hitam) dalam peluncuran buku Rencana Induk Pengembangan Industri Digital 2023-2045 di acara Indonesia Development Forum (IDF) (Tangkapan Layar YouTube Bappenas RI)
Analisadaily.com, Medan - Pemerintah Indonesia memantapkan langkah untuk fokus pada industri digital, yang merupakan salah satu instrumen penting dalam memajukan perekonomian negara. Upaya serius itu ditunjukkan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) dengan meluncurkan Rencana Induk Pengembangan Industri Digital 2023-2045 di Indonesia Development Forum (IDF) 2022 di Bali, 21-22 November 2022.
Pelaksana tugas (Plt) Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN/Bappenas, Rudy Soeprihadi Prawiradinata mengatakan, digitalisasi telah mempengaruhi sebagian besar kehidupan masyarakat di dunia, juga Indonesia. Perkembangan digitalisasi berlangsung lebih cepat sejak pandemi Covid-19 yang melanda dunia tahun 2019.
Di dalam kegiatan IDF 2022 bertema ‘The 2045 Development Agenda: New Industrialization Paradigm for Indonesia's Economic Transformation’ itu, Rudy menilai, peran digitalisasi dalam perekonomian semakin tinggi, dan jadi salah satu faktor yang mampu meningkatkan daya saing perekonomian di suatu negara. Sektor digital diproyeksikan akan terus menjadi kekuatan utama ekonomi global di masa mendatang.
“Sektor digital diharap mampu menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi dengan proyeksi nilai aktivitas ekonomi digital mencapai Rp 22.513 triliun pada 2045. Jadi, ini salah satu yang ingin kita dorong bagaimana pengembangannya ke depan,” kata Rudy di acara Indonesia Development Forum 2022 bertajuk 'Acceleration The Development Of Digital Industry In Indonesia', Selasa (22/11) lalu, yang dipantau dari YouTube
Bappenas RI.
Dia menjelaskan, besarnya nilai tambah dari penerapan digitalisasi bertumpu pada industri digital yang menghasilkan produk dan layanan yang dapat mendukung penerapan digitalisasi. Namun Rudy mengakui, kondisi saat ini di Indonesia belum menunjukkan adanya kemampuan mandiri dari sisi penyediaan produk dan layanan digital dalam memenuhi permintaan pasar di dalam negeri yang tentunya semakin terdiversifikasi.
Peningkatan kapasitas digital di dalam negeri butuh dukungan ekosistem yang bisa menyediakan talenta terampil dan pendanaan memadai, serta sistem yang mengintegrasikan berbagai produk dan layanan digital lebih efisien. Sebagai upaya membangun industri digital yang berdaulat, tangguh, bertumbuh dan makmur menuju Indonesia maju, Kementerian PPN/Bappenas mengkoordinasikan penyusunan rencana induk pengembangan Industri digital tahun 2023-2045 dengan stakeholder lainnya.
Rencana induk ini menjadi rujukan bagi berbagai pemangku kepentingan untuk turut andil dalam pengembangan industri digital di Indonesia yang mampu mendukung percepatan transformasi digital dan transformasi ekonomi. Dokumen rencana induk ini juga diharap menjadi acuan bagi penyusun kebijakan jangka menengah dan panjang yang berkaitan dengan transformasi digital yang digerakkan industri digital berdaya saing agar terwujud mimpi besar Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2045.
"Jadi, ini memang salah satu strategi yang ingin kita dorong untuk mencapai Indonesia emas 2045, Transformasi digital. Pemerintah memiliki mimpi besar untuk mengembangkan ekonomi digital sebagai masa depan ekonomi. Menjawab mimpi besar ini, yang kita perlukan adalah pertama membangun kolaborasi dan kerja sama yang efektif dengan seluruh pihak terkait. Kedua, mempertimbangkan best practices pelaksanaan strategi pengembangan industri digital. Ketiga, mengembangkan kapasitas masing-masing pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, dunia usaha dan masyarakat," kata Rudy.
Rudy menambahkan beberapa contoh keberhasilan pemanfaatan digital, seperti yang telah diterapkan PT Telkom dalam mengembangkan teknologi digital di sektor kesehatan, khususnya aplikasi Peduli Lindungi, dan Satu Data Vaksin Covid-19 oleh head digital vertical ecosystem health, serta satu data Indonesia oleh Bigbox.
Strategi Mencapai Tujuan
Koordinator Ekonomi Kreatif Direktorat Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian PPN/Bappenas, Wahyu Wijayanto (kiri) (Tangkapan Layar YouTube Bappenas RI)
Mencapai Indonesia Emas 2045 lewat industri digital tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada tantangan-tantangan yang harus dilewati, termasuk diantaranya dominasi pemain asing di struktur industri digital tanah air, industri digital masih menjadi importir sebesar US$9 miliar, Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) device di Indonesia masih rendah kurang dari 30 persen dibanding negara lain 50 persen.
Kemudian, lemahnya infrastruktur konektivitas indonesia, jangkauan coverage area internet Indonesia belum merata 48 persen terakses internet dan kualitas akses digital bervariasi dan rata-rata masih rendah 23.1Mbps. Kelemahan lainnya soal rantai pasok industri digital dalam negeri, 51 persen penduduk usia produktif tidak mampu membeli paket internet.
Lalu, skill sumber daya manusia Indonesia belum memadai, 12 persen penduduk usia produktif tidak mampu membeli smartphone, sektor devices menjadi isu utama anchor industri digital, 38 persen siswa di indonesia tidak mampu membeli laptop dan tingkat maturity atau kematangan masyarakat dalam penggunaan produk digital belum cukup baik.
Beragam strategi sudah disiapkan untuk mengatasinya. Koordinator Ekonomi Kreatif Direktorat Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian PPN/Bappenas, Wahyu Wijayanto, menyebutkan 3 strategi rencana induk pengembangan industri digital 2023-2045. Pertama, supply industri digital (infrastruktur, aplikasi, device).
Kedua, kebijakan pengembangan industri digital (penyesuaian TKDN, pengembangan talenta, peningkatan teknologi). Ketiga, demand industri digital (pengembangan dari sisi layanan digital di sektor prioritas, seperti kesehatan, satu data Indonesia).
“Intervensi Pemerintah akan hadir dan berfokus pada tiga aspek pengembangan industri digital tersebut, seperti supply, demand dan enabler,” kata Wahyu pada Special Session PT Telkom Indonesia (Persero).
Pada kesempatan itu, Wahyu, menjabarkan strategi dan inisiatif utama pengembangan industri digital melalui 5 pilar dan 13 inisiatif.
Strategi dan inisiatif utama pengembangan industri digital. (Tangkapan Layar YouTube Bappenas RI)
Strategi dan inisiatif utama pengembangan industri digital. (Tangkapan Layar YouTube Bappenas RI)
5 pilar itu sebagai berikut:
- Pendukung transformasi digital sebagai strategi penggerak transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan
- Peningkatan sisi pasokan industri digital di dalam negeri
- Pengembanbangan permintaan industri digital di dalam negeri
- Peningkatan kapasitas faktor pemampu (enabler) industri digital di dalam negeri
- Pengintegrasian penerapan digitalisasi secara efektif dan efisien
13 inisiatif utama diantaranya:
- Pendukung transformasi digital sebagai strategi penggerak transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan
- Penyiapan sistem pendukung pengembangan industri digital
- Penguatan inovasi serta research, design and development (RD dan D)
- Peningkatan tingkat komponen dalam negeri
- Pemberdayaan rantai nilai digital nasional (digital value chain)
- Perluasan produk dan/atau layanan digital di sektor prioritas (publik dan komersial)
- Pemberian kemudahan akses layanan internet untuk segmen tertentu
- Pemberian kemudahan akses atas produk dan perangkat digital untuk segmen tertentu
- Penyusunan regulasi dan kebijakan pengembangan industri digital
- Peningkatan kapabilitas talenta digital
- Perancangan skema pendanaan yang kreatif dan berkelanjutan
- Pembangunan super platform nasional
- Penugasan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai Operating Arm dan Lokomotif industri digital dalam negeri
Masih kata Wahyu, pengembangan industri digital Indonesia akan dilakukan sepanjang 5 tahapan, yaitu konsolidasi dan industri digital Indonesia pada 2022-2024, penguatan basis dan akselerasi industri digital pada 2025-2029, penguatan kontribusi industri digital dalam pertumbuhan ekonomi pada 2030-2034, peningkatan daya saing industri digital pada 2035-2039, dan penguasaan pasar dalam negeri dan penjagaan keberlanjutan industri digital nasional pada 2040-2045.
“Sekarang kita berada tahap pertama. Setelah penyiapan dokumen, kita akan terus dorong sehingga menjadi Peraturan Presiden (Perpres) dan nanti memastikan dari sisi perencanaannya sampai dengan 2024. Kementerian Bappenas saat ini juga sedang mempersiapkan RPJM, sehingga arah kebijakan, strategi, dan inisiatif tadi bisa kita sinergikan dalam penyusunan RPJMN maupun RPJP ke depan,” tutur Wahyu mengakhiri pemaparan materinya tentang Rencana Induk Pengembangan Industri Digital 2023-2045.
Sebelumnya, Menteri PPN/Bappenas, Suharso Monoarfa, menyampaikan industri sebagai kunci penggerak peningkatan produktivitas, sehingga ekonomi tumbuh tinggi. Dia mencontohkan beberapa negara yang sukses menerapkan model tersebut, seperti Korea Selatan dan Singapura.
“Pengalaman negara lain menunjukkan bahwa industri memegang peranan penting untuk mendorong peningkatan produk domestik bruto (PDB) per kapita,” kata Suharso pada acara puncak Indonesia Development Forum 2022: Knowledge and Initiate Session, Senin (21/11).
Kementerian PPN/Bappenas menyebutkan ada 6 strategi utama transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, pertama, sumber daya manusia berdaya saing (sistem kesehatan, pendidikan karakter, perlindungan sosial, riset dan inovasi). Kedua, produktivitas sektor ekonomi (industrialisasi, produktivitas UMKM, modernisasi pertanian, sektor jasa dan blue economy).
Ketiga, ekonomi hijau (ekonomi rendah karbon, transisi energi, ekonomi sirkular). Keempat, transformasi digital (sumber daya manusia, infrastruktur digital, pengembangan digital, pemanfaatan digital). Kelima, integrasi ekonomi domestik (super hub, hub laut, hub udara, pengembangan kawasan ekonomi, domestic value chain, logistic). Keenam, pengembangan kota baru dan Ibu Kota Nusantara (IKN), seperti sumber pertumbuhan baru dan menyeimbangkan ekonomi serta kesejahteraan antara wilayah.
Menteri PPN/Bappenas periode 2016-2019, Prof. Bambang Brodjonegoro, mengatakan ada empat sumber pertumbuhan ekonomi indonesia di masa depan sehingga menjadi negara maju, diantaranya manufacturing (industri pengolahan), Service (export di bidang jasa), Ekonomi digital dan Green Ekonomi.
Lebih spesifik, Menteri Riset dan Teknologi 2019-2021 ini menjelaskan Indonesia sudah jelas punya potensi ekonomi digital yang luar biasa, seperti Digital Nomad di Bali. Kata dia, pernah ada survei yang mencoba membandingkan ketika pandemi Covid-19, kota mana di dunia yang paling diminati jika Anda pengembara digital, nomor satu itu Porto di Portugal dan nomor dua itu Canggu, sebuah desa di Bali. Menurut dia, orang-orang yang bergerak di dunia bisnis digital itu ingin kerja di Bali.
“Nah, kuncinya jika kita ingin Digital Nomad, broadband connection-nya harus yang terbaik, karena salah satu pertimbangan mereka bekerja dari jauh bukan hanya soal pemandangan bagus, makanan enak, rumah nyaman, tetapi yang paling penting adalah internet connection, itu yang membuat bisnis digital hidup,” kata Menteri Keuangan 2014-2016 itu.
Dengan adanya digital, Indonesia bisa lebih banyak melahirkan startup, yang pada saat bersamaan akan menciptakan entrepreneur. Apalagi, Indonesia sekarang sudah diakui sebagai 10 negara di dunia dengan startup terbesar. Itu modal yang luar biasa. Kemudian incomes of Unicorn tanah air juga salah satu yang terbesar paling tidak di Asia Tenggara dan juga Consider di Dunia.
“Jadi, dengan market yang besar ditambah kemampuan enterpreneur, kita harapkan ekonomi domestik itu menguat, tapi bukan itu saja yang sudah menyentuh digital juga semakin kuat. IDF tahun ini paling tidak makin memberikan arah untuk New Economic Transformation menuju 2045, kita butuh transformasi ekonomi supaya kita bisa naik kelas. Untuk naik kelas dibutuhkan upaya kolektif, semuanya harus terlibat dan memetakan 11 potensi ekonomi yang ada di Indonesia,” tegas Bambang.
Sejalan dengan yang dimotori Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Perindustrian juga telah meluncurkan program inisiatif making indonesia 4.0, sebagai suatu roadmap atau peta jalan mengenai strategi indonesia dalam mengimplementasi memasuki industri 4.0.
“Kami pun sudah menetapkan 7 sektor utama yang kita dorong untuk program inisiatif making indonesia 4.0, yaitu makanan dan minuman, tekstil, busana, otomotif, kimia, elektronik, farmasi dan alat kesehatan,” kata Menteri Perindustrian, Agung Kartasasmita di acara puncak Indonesia Development Forum 2022: Pemerintah Mendengar, Selasa (22/11).
Pada sesi Pemerintah Mendengar, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, juga menyampaikan bahwa 25 tahun ke depan akan banyak perubahan akibat digitalisasi yang mendorong revolusi industri dan terjadinya disrupsi.
Kata Airlangga, Indonesia memiliki jumlah penduduk usia produktif lebih dari 191 juta jiwa dan ini merupakan generasi Z dan milenial yang dapat diharapkan mengoptimalisasi peluang sektor digitalisasi di berbagai area.
“Saat ini, muncul teknologi baru seperti 5G, Internet of Things, Blockchain, Artificial Intelligence, Cloud Computing, yang baik untuk kita kuasai dan memanfaatkan pertumbuhan ekonomi digital. Hal ini dapat dicapai dengan pembangunan yang merata dan inklusif di sektor sumber daya manusia, penciptaan ekonomi maju dan berkelanjutan serta negara yang demokratis kuat dan bersih,” ujar Airlangga.
Sekretaris Kementerian PPN/Sekretaris Utama Bappenas, Taufik Hanafi, menjelaskan peranan IDF 2022 untuk mewadahi ide-ide inovatif dalam menjawab berbagai topik tantangan pembangunan dengan mengemas proses diskusi produktif melalui skema 4i, Inspired, Imagine, Innovate dan Initiate.
Inspired merupakan rangkaian yang menghimpun sumber inspirasi perumusan kebijakan diantaranya berasal dari praktik terbaik dan kisah sukses yang dapat menjadi contoh serta pembelajaran.
Imagine sebagai rangkaian yang menampung aspirasi masa depan Indonesia, yaitu ide-ide segar dari berbagai lapisan masyarakat terkait arah solusi yang perlu diambil dalam mengatasi tantangan pembangunan dan masih merupakan buah pemikiran yang butuh dimatangkan lebih lanjut untuk memperjelas wujudnya.
Innovate merupakan sesi yang mewadahi diskusi produktif mengenai ide-ide pembangunan yang sudah berbentuk inovasi, di mana terdapat kesiapan terkait program atau pun produk inovasi dengan potensi lebih untuk selanjutnya mengarah pada kokreasi dan kolaborasi untuk proses implementasi. Sedangkan Initiate adalah tahap akhir yang telah berupa rencana aksi dan rencana tindak lanjut Indonesia Development Forum (IDF).
(CSP/RZD)