Tawarkan Homestay, 2023 Malaysia Targetkan 15 Juta Wisatawan

Tawarkan Homestay, 2023 Malaysia Targetkan 15 Juta Wisatawan
Direktur Tourism Malaysia, Chan Hon Mun dan lainnya saat memberikan keterangan kepada wartawan (Analisa/nirwansyah sukartara)

Analisadaily.com, Medan- Bukan hanya fokus pada wisata medis dan lainnya, Malaysia kali ini menawarkan produk barunya yakni wisata homestay dan eco tourism.

Demikian diketahui dari acara Malaysia Niche Product Update yang digelar di Hotel Santika Medan, Selasa (20/12/2022).

Dalam acara itu, Direktur Tourism Malaysia Medan, Chan Hon Mun mengatakan bahwa Malaysia menargetkan 15 juta wisatawan pada 2023 mendatang.

Dari target 15 juta tersebut, 10 juta wisatawan ditargetkan berasal dari kawasan Asia Tenggara di mana Indonesia termasuk pasar nomor dua terbesar. “Untuk Sumatera saja saya perkirakan bisa sekira 15% saja itu sudah oke,” ungkapnya.

Ia mengatakan bahwa saat ini Tourism Malaysia semakin gencar melakukan kegiatan-kegiatan promosi untuk menarik wisatawan berkunjung ke negeri jiran terutamanya dari Pulau Sumatera.

Pada acara ‘niche product’ ini mereka menghadirkan para pelaku industri pariwisata, antara lain ASITA, ASTINDO, ASPPI, dan AMPHURI, serta institusi Pendidikan dan media-media lokal, termasuk cetak, elektronik, dan digital.

Mengusung tema “Malaysia Niche Product Update 2022” Tourism Malaysia berharap dapat memberikan pengetahuan atau informasi yang lebih variative berbagai produk-produk niche market yang ada di Malaysia, terutamanya homestay dan eko-pelancongan. Pada kesempatan ini Tourism Malaysia Medan mengundang produk-produk homestay di antaranya: Homestay Ayer Limau Melaka, Homestay Sungai Haji Dorani Selangor, Homestay Bougainvillea Selangor, Homestay D’Pelandok Negeri Sembilan, serta eko-wisata Majlis Daerah Selama di Perak.

Pertumbuhan konektivitas, yaitu seatcapacity/week dari kota-kota besar di Sumatera pada tahun 2022 ini masih bertumbuh 100% dibandingkan pada tahun 2020-2021 yang mana tidak ada penerbangan regular pada masa pandemik covid-19, namun angka ini masih lebih kecil atau berkurang sebesar -30.5% dibandingkan dengan masa sebelum pandemik tahun 2019.

Tahun 2019, sebelum pandemic Covid-19, jumlah pelancong Indonesia ke Malaysia meningkat 10.5% (1.3% dari jumlah penduduk Indonesia), dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan, jumlah pelancong Malaysia ke Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 19.07% (9% dari jumlah penduduk Malaysia).

Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara, khususnya dari Indonesia ke Malaysia tahun 2022 meningkat drastis, apalagi setelah border sepenuhnya dibuka dan tiada lagi persyaratan vaksin, PCR, dan karantina. Indonesia berada di urutan ke-2 setelah Singapura dengan jumlah kedatangan mencapai 799,066 wisatawan, meningkat drastic sebesar 13,088.1% dibandingkan tahun 2020 (masa pandemic).

Chan Hon Mun mengatakan bahwa mendapatkan pengalaman tinggal di homestay di desa atau “kampung” tradisional adalah salah satu cara tercepat dan termudah untuk mengenal Malaysia yang sebenarnya. Dalam sambutannya juga, Chan menyampaikan apresiasi kepada pelaku industri pariwisata termasuk ejen pelancongan dan maskapai telah sama-sama bertahan menghadapi badai Covid-19. Pasaran Indonesia khususnya Sumatera memiliki potensi mengembangkan paket wisata homestay.

(NS/BR)

Baca Juga

Rekomendasi