Ketua Fraksi PPP DPRD Tapsel: Jauhkan Egosentris dan Sektoral Demi Masyarakat

Ketua Fraksi PPP DPRD Tapsel: Jauhkan Egosentris dan Sektoral Demi Masyarakat
Ketua Fraksi PPP DPRD Tapsel, Maysaro Dalimunthe (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Batang Angkola - Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPRD Tapanuli Selatan (Tapsel) Maysaro Dalimunthe mengajak seluruh pihak menjauhkan diri dari sikap egosentris demi masyarakat.

"Mari jauhkan egosentris dan ego sektoral, kedepankan hati nurani demi pertumbuhan dunia usaha berbagai sektor untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat Tapsel," kata Maysaro di kediamannya, Kelurahan Pasar Sigalangan, Kecamatan Batang Angkola, Tapsel, Senin (2/1).

Dicontohkannya, tingkat kemiskinan penduduk di Tapsel yang dari tahun ke tahun terjadi pergesaran angka persentase yang terus berkurang sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS).

"Ini bukan hoaks, namun mengacu pada data dan fakta dari laporan resmi pemerintah, yaitu BPS. Anehnya ada saja pihak yang disinyalir enggan mengakuinya," katanya.

Dirincikannya, statistik BPS tahun 2022, di 2018 angka kemiskinan 9,16 persen atau dengan jumlah penduduk 25,63 ribu turun menjadi 24,22 ribu, atau menjadi 8,60 persen tahun 2019, dan turun lagi di 2020 sebesar 8,47 persen atau menjadi 23,96 ribu.

"Masa pandemi Covid-19 persentase penduduk miskin Tapsel di 2021 tercatat 8,80 persen, atau meningkat berjumlah 25,01 ribu. Namun menurun menjadi 8,07 persen atau berjumlah 23,05 ribu di 2022," katanya.

Artinya, dalam kurun waktu 5 tahun ini secara persentase angka dan jumlah penduduk miskin Tapsel terus mengalami ritme penurunan, meski sempat terhempas badai Covid-19.

"Dengan turut andil-nya kita mendorong percepatan pembangunan Tapsel, sudah otomatis turut membantu upaya pemerintah menurunkan kuantitas angka penduduk Tapsel yang miskin dari jumlah penduduk lebih 314 ribu lebih jiwa itu," sebutnya.

Lebih lanjut Maysaro menegaskan, DPRD bagian dari pemerintahan yang diamanahkan (dipilih) oleh rakyat dan berkewajiban memerhatikan rakyat (konstetuen).

"Bagi rakyat, politik bukan urusan koalisi atau oposisi, tetapi bagaimana kebijakan publik mengubah kehidupan sehari-hari," kata Ketua PC Muslimat Nahdlatul Ulama Tapsel itu.

Diharapkannya, tanpa menggadaikan tugas pokok dan fungsi selaku dewan, fokus haruslah tetap bagaimana Tapsel bisa lebih baik dari hari ini, atau menjadi kabupaten yang "baldatun warobun ghofur".

"Bukan malah tergilas kepentingan tertentu yang disinyalir tidak ingin Tapsel maju di bawah kepemimpinan Bupati Dolly Pasaribu," katanya.

(HIH/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi