Senior Manager Corporate Communication PT Agincourt Resources, Katarina Siburian Hardono mengatakan, selain memantau air sisa proses dari Tambang Emas Martabe, pihaknya juga memperhatikan keanekaragaman hayati.

"Upaya tersebut dilakukan di antaranya berkoordinasi dan bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut," katanya, usai menghadiri acara konferensi pers di STIK-P Medan, Jalan Sisingamangaraja, Jumat (3/2).

Kata Katarina, salah satu upaya menjaga keanekaragaman hayati yakni dengan dukungan pelepasliaran Harimau Sumatera ke Hutan Kappi, Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Tak hanya itu, pihaknya juga telah memberikan dukungan mobil patroli dan operasional, serta kandang transportasi harimau untuk Barumun Nagari Wildlife Sanctuary yang dikelola oleh Yayasan Persamuhan Bodhicitta Mandala Medan (YPBMM).

"Kami juga intensif bekerja sama berbagai ahli dan pihak ketiga untuk mendukung perlindungan terhadap keanekaragaman hayati, baik melalui edukasi, sosialisasi, serta pencegahan perburuan dan perdagangan satwa liar," terangnya.

"PT Agincourt Resources juga sangat peduli dan berkomitmen melakukan berbagai upaya positif untuk menjaga keseimbangan dan kelestarian keanekaragaman hayati di wilayah operasional Tambang Emas Martabe," sambung Katarina.

Katarina menambahkan bahwa dalam kegiatan penambangan emas di kawasan Tambang Emas Martabe, pihaknya tetap mematuhi Standar Operasional Prosedur (SOP).

"Kita (PT Agincourt Resources) tetap sesuai SOP dan tidak pernah menggunakan merkuri," tambah Katarina.

(JW/RZD)