Sidak, Satgas Pangan Sumut Temukan 75.6 Ton MinyaKita di Gudang Distributor

Sidak, Satgas Pangan Sumut Temukan 75.6 Ton MinyaKita di Gudang Distributor
Satgas Pangan Sumut Temukan 75.6 Ton MinyaKita di Gudang Distributor (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Sebanyak 7000 kardus atau setara dengan 75,6 ton MinyaKita ditemukan di gudang PT Yorgo Jawara Retail/PT Yorgo Anugrah Nusantara saat dilakukan sidak pada Senin (13/2) di Kota Medan.

Sidak yang dilakukan Tim Satgas Pangan Provinsi Sumatera Utara (Sumut) beranggotakan Kepala Biro Perekonomian Pemerintah Provinsi (Pemrov) Sumut, Naslindo Sirait, bersama dengan Perwakilan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumut, Sujatmiko, Kabid Kajian dan Advokasi Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Shobi Kurnia, dan Deputi Direktur Bank Indonesia Perwakilan Sumut, Wahyu Yuwana.

"Saat wawancara awal itu mereka tidak mengakui bahwa mereka memproduksi atau mendistribusikan MinyaKita. Mereka selalu menyebut mereka memproduksi dan menyalurkan minyak curah," kata Naslindo.

Saat sidak berlangsung, Naslindo juga melakukan pengecekan ke sistem milik produsen/distributor, dan menemukan produk MinyaKita yang berada di gudang tersebut benar milik PT Yorgo Jawara Retail. dan merupakan hasil produksi November dan Desember 2022 lalu.

"Nanti penyidik yang silakan memastikan itu (penimbunan atau bukan). Tapi jika kita kaitkan dengan inflasi yang terjadi pada Januari, salah satu andilnya itu adalah minyak goreng, dan kita semua merasakan keterbatasan atau kelangkaan minyak goreng, dan naiknya harga minyak goreng, khususnya yang kemasan, MinyaKita, itu juga mendikasikan seperti itu. Ada upaya-upaya untuk menahan atau tidak mendistribusikannya," terangnya.

Naslindo meminta kepada Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Disperindag Sumut dan KPPU Kanwil I Medan agar menindaklanjuti sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Naslindo juga menegaskan kepada produsen dan distributor untuk melakukan distribusi dengan benar, sesuai dengan ketentuan peraturan.

"Jangan sampai ada upaya-upaya menahan, untuk mendapatkan keuntungan sesaat. Akibatnya, masyarakat, khususnya masyarakat menengah ke bawah yang harusnya mereka mendapatkan MinyaKita sebagai minyak bersubsidi dengan murah dan sesuai dengan HET-nya, dan juga tentu mereka bisa mendapatkannya dengan mudah," sebut Naslindo.

(REL/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi