Misalnya Mikael Sinaga, warga Desa Lumban Silintong, yang membuka venue tempat menonton balapan selama tiga hari. Ia menyediakan tempat menonton yang dipatok seharga Rp 50 ribu per bangku. Tenda yang ia dirikan pun dilakukan secara swadaya dengan masyarakat sekitar.

Bahkan bangku-bangku yang disewakannya untuk hari balapan pada 26 Februari 2023 atau balapan utama sudah penuh dibooking atau dipesan.

"Kita menjual ini per hari Rp50ribu untuk satu bangkunya, tapi ada juga yang menjual lebih dari itu, tergantung siapa yang mengelolanya," kata Mikael di Desa Lumban Silintong, Balige, Toba, Jumat (24/2).

Mikael yang selama ini berjualan di kawasan tersebut merasakan perbedaan yang besar dibanding sebelum event. Pengunjung atau wisatawan tidak sebanyak pada saat event balapan F1 Powerboat akbar tersebut.

"Kalau tidak ada event ini, tidak seramai ini, sepi juga," kata Mikael.

Pada hari jelang balap ini, tampak banyak pengunjung yang memadati kawasan pinggir Danau Toba. Warung, stan, dan tenda yang berada di pinggir jalan tampak dipadati para pengunjung.

Seorang warga Balige, Hernawati, merasakan perbedaan yang besar saat balap F1 Powerboat. Menurutnya, event F1 Powerboat berpengaruh pada keramaian pengunjung. Ia berharap lebih banyak event lagi diadakan di Balige.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengapresiasi kontribusi dan dukungan masyarakat Balige atas pelaksanaan F1 Powerboat Danau Toba.

"Hari ini kami melihat dimana mana orang-orang senang menjadi bagian acara ini," kata Luhut, pada konferensi pers di Media Center F1 Powerboat.

Luhut bahkan memprediksi akan ada perputaran ekonomi sebanyak Rp 300 miliar. Bahkan menurutnya bisa lebih besar lagi.

"Saya percaya kita bisa lebih baik lagi, kita dapat mendorong wilayah ini terus lebih baik lagi," kata Luhut.

(REL/RZD)