Sebuah bendera Turki tersangkut di batang pohon dekat bangunan yang hancur setelah gempa di Provinsi Hatay, Turki (21/2/2023). Badan Penanggulangan Bencana Turki (AFAD) memperingatkan gempa susulan akan terus terjadi setelah gempa dahsyat melanda selatan (ANTARA FOTO/REUTERS/Thaier Al-Sudani/tom.)
Analisadaily.com, Osmaniye - Satu orang tewas, 69 orang terluka, dan 29 bangunan runtuh akibat gempa bumi yang mengguncang Turki bagian tenggara pada Senin, kata otoritas setempat
Kejadian itu memicu pihak berwenang setempat berburu-buru untuk menyelamatkan para korban yang diyakini terjebak dalam puing-puing bangunan.
Gempa susulan pada Senin itu, bermagnitudo 5,6 dengan kedalaman 6,15 km, terjadi tiga minggu setelah gempa utama pada 6 Februari yang menewaskan lebih dari 50 ribu orang di Turki dan Suriah.
Tim penyelamat menemukan satu korban pria selamat dari puing-puing bangunan di provinsi Malatya, kemudian memindahkannya ke tandu, berdasarkan rekaman langsung CNN Turki.
Beberapa saat kemudian, seorang perempuan diselamatkan dari runtuhan gedung yang sama, rekaman itu menunjukkan. Disebutkan bahwa perempuan itu adalah putri dari pria itu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Turki (AFAD) Yunus Sezer pada sebuah konferensi pers mengatakan bahwa tim pencarian dan penyelamatan telah dikerahkan ke lima gedung yang terdampak gempa.
Empat gempa baru, serta 45 gempa susulan bermagnitudo antara lima dan enam, melanda wilayah itu dalam tiga minggu terakhir, kata direktur jenderal gempa bumi dan pengurangan risiko AFAD Orhan Tatar.
"Ini aktivitas (tektonik) yang sangat luar biasa," kata Tatar dilansir dari Antara, Senin (27/2).
Turki telah menangkap 184 orang yang diduga bertanggung jawab atas mudahnya bangunan runtuh akibat gempa, kata seorang menteri pada Sabtu (25/2). Penyelidikan terkait sedang diperluas.
Pada Minggu (26/2), AFAD mengumumkan bahwa jumlah korban tewas akibat gempa dahsyat yang terjadi pada awal Februari itu telah meningkat menjadi 44.374.
Total jumlah kematian di Turki dan negara tetangganya Suriah melebihi 50 ribu.
Lebih dari 160 ribu bangunan yang berisi 520 ribu unit apartemen di Turki runtuh atau rusak parah akibat bencana tersebut, yang menjadi rekor terburuk dalam sejarah modern negara itu.
Gempa itu diprediksi akan menyebabkan dampak psikologis yang mendalam, terutama pada anak-anak yang rentan.
Setelah gempa terbaru itu, AFAD di Twitter mengeluarkan peringatan untuk tidak masuk atau bahkan berdiri di dekat bangunan yang rusak di zona gempa.
(CSP)