Seorang pemuda sedang mengabadikan Rumah Tjong A Fie di Kesawan, Medan. (ANTARA/HO-Diskominfo Kota Medan)
Analisadaily.com, Medan - Ketua Asosiasi Profesi Fotografi Indonesia (APFI) Pengcab Medan, Jimmy Lukas, menyebut kawasan Kota Lama Kesawan, Kota Medan, yang dipenuhi bangunan bersejarah memiliki daya tarik bagi wisata fotografi.
"Medan itu adalah kota maju dan modern, maka peninggalan-peninggalan sejarah itu yang kita cari dijadikan objek foto," kata Jimmy dilansir dari Antara, Selasa (28/2).
Lazimnya, kata dia, seorang fotografer selalu mencari sesuatu yang berbeda dari suatu lokasi objek foto untuk memberikan cerita dengan 1.000 kata.
Menurut dia, jika suatu lokasi objek foto lebih banyak bangunan lama ketimbang bangunan modern, maka yang dicari adalah bangunan modern.
"Begitu juga sebaliknya, jika di kota besar seperti Kota Medan memiliki banyak bangunan modern, maka yang dicari bangunan-bangunan lama," katanya.
Pihaknya mengaku berkaca dari nilai sejarah di Kota Lama Kesawan, maka kawasan tersebut sangat pantas dijadikan ikon Kota Medan.
"Cocok sekali apabila Kesawan ini dijadikan ikon Kota Medan karena bangunannya adalah warisan peninggalan sejarah, maka harus tetap ada dan dilestarikan," ucap Jimmy.
Sebab, lanjut dia, dari bangunan bersejarah tersebut dapat menggambarkan Kota Medan, seperti apa dan bagaimana dahulu kala.
Pihaknya juga sangat mengapresiasi Pemkot Medan yang tidak hanya sekedar menata trotoar jalan dan saluran drainase, tetapi juga menata kabel utilitas melalui program Medan Rapi Tanpa Kabel.
Sebelumnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tahun 2023 melanjutkan pekerjaan pemugaran kawasan Kesawan, Kota Medan.
Wali Kota Medan Bobby Nasution menyebut pemugaran Kesawan sebagai destinasi wisata lokal dengan masa pengerjaan 510 hari kalender terhitung mulai 8 Juli 2022 hingga 29 November 2023.
"Kabel jaringan yang melintang ini tentu sangat mengganggu bagi kami fotografer karena mengurangi nilai karya keindahan bangunan itu," papar Jimmy.
(CSP)