Bupati Toba bersama Ketua PB PSAWI meninjau lokasi venue dalam rangka persiapan PON XXI Cabor Ski Air, Rabu (29/3) (Analisadaily/Davit Hilton Purba)
Analisadaily.com, Balige - Babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XXI cabang olahraga Ski Air akan digelar di Kabupaten Toba, dan direncakana mulai pada tanggal 27 Juni sampai 4 Juli mendatang yang bertempat di venue Bontean Balige.
Hal itu disampaikan Bupati Toba, Poltak Sitorus, sebelum meninjau lokasi venue bersama Ketua PB PSAWI BP Danny Boestami. Poltak mengapresiasi kepercayaan Pemprovsu memilih Kabupaten Toba sebagai salah satu tuan rumah kualifikasi PON XXI untuk pertandingan Ski Air.
Bupati memaparkan kondisi venue dan potensi wisata di Kabupaten Toba terutama setelah Toba ditetapkan sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) oleh Pemerintah Pusat.
“Kabupaten Toba juga akan mempersiapkan segala sesuatunya, yakni mulai dari pra PON, dengan harapan sebelum bulan Juni segala prasarana pendukung lain telah disiapkan,” ucapnya, Rabu (29/3).
Poltak juga meminta dukungan TNI-Polri dan seluruh tokoh masyarakat Toba untuk bekerja sama demi kesuksesan kualifikasi PON di bulan Juni-Juli nanti.
Ketua Umum PB PSAWI, Danny Boestami menyampaikan, kualifikasi PON XXI ini merupakan rangkaian dari PON yang harus dilaksanakan, dan sudah seharusnya seluruh atlet dapat mengetahui kesiapan dan kondisi lokasi venue di Toba.
Untuk Ski Air, Danny Boestami mengatakan baru tahun ini dipertandingkan lagi, setelah pada PON sebelumnya tidak dipertandingkan, Ini menjadi antusias besar masyarakat dan penikmat olahraga air.
“Untuk Ski Air memang membutuhkan kondisi air yang tenang seperti ajang F1H20. Kita sangat bersyukur lokasi ini cocok. Panitia PON nanti sangat terbantu, karena venue-nya bagus. Untuk pertandingan nanti idealnya digelar pagi hari,” ujarnya.
Para atlet yang akan bertanding nanti, kata Danny, sekitar 200 atlet dari berbagai provinsi ditambah lagi ofisial. Total yang mendaftar 18 provinsi.
Ketum PB PSAWI sependapat dengan Bupati Toba bahwa penggunaan venue ini sebaiknya tidak berhenti setelah PON, dan harapannya ke depan bisa selenggarakan kejuaraan tingkat nasional bahkan internasional.
(VIT/RZD)