Hasto Pimpin Rapat Konsolidasi PDI P dari Medan. (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - PDI Perjuangan menggelar rapat konsolidasi tingkat nasional dipimpin Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto, dari kantor DPD PDI Perjuangan Sumut di Kota Medan, Rabu (29/3/2023), untuk memperkuat mentalitas dan spiritualitas kader partai menghadapi Pemilu 2024.
Anggota DPR RI dari Dapil Sumut Sofyan Tan dan Kepala Sekretariat DPP PDIP Yoseph Aryo Adhi Dharmo, juga tampak hadir. Sementara secara daring, para pengurus daerah partai dan kepala daerah hadir di acara itu.
Para pengurus DPP PDI Perjuangan juga hadir, seperti Wasekjen Sadarestuwati, serta Ketua DPP PDI Perjuangan, Bambang Wuryanto, Utut Adianto, Ahmad Basarah, Hamka Haq, Wiryanti Sukamdani dan Nusyirwan Soedjono. Hasto banyak menyampaikan pesan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri yang mengingatkan, memotivasi dan mengajak para pengurus serta kader partai se-Indonesia agar teguh memegang jalan ideologi bangsa dan partai. Berbagai masalah yang dihadapi negara maupun bangsa dibahas di rapat itu. Beberapa di antaranya terkait kondisi ekonomi dan dinamika geopolitik dunia. Bagaimana situasi di Timur Tengah khususnya Palestina, di mana rejim di Israel bahkan dikecam dunia akibat berbagai tindakannya yang melanggar aturan perdamaian dunia yang dibuat PBB. Juga membahas berbagai masalah pemerintahan termasuk mengenai polemik Piala Dunia U-20 terkait kepesertaan Tim Israel. Kata Hasto, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri senantiasa mendorong agar semua teguh memegang jalan ideologi Pancasila dengan berlandas pada sejarah bangsa, utamanya di masa Proklamator dan Presiden pertama Soekarno. “Penguatan ideologi kita ini sangat penting. Jangan, misalnya, kita kompromikan ideologi kita demi selera pasar, misalnya. Yang demikian itu tidak akan langgeng dan panjang umurnya. Justru dengan ideologi itu, kita memimpin pergerakan masyarakat Indonesia dan dunia," ujar Hasto, menyampaikan pesan Megawati. “Jadi kita harus betul memahami ideologi dan kebijakan utama partai. Karena banyak yang ikut arus dalam menyikapi berbagai perbedaan pendapat yang ada,” tambah Hasto. Pengalaman PDI Perjuangan sebagai partai politik sendiri menunjukkan hal demikian. Walau pernah kekurangan suara atau kalah dalam pemilu 2004-2009, PDI Perjuangan justru teguh memegang jalan ideologi. Dalam kajian akademis, ternyata partai juga tidak boleh berubah hanya karena elektoral, selera pasar, lalu berubah ideologi dan jati dirinya. Dan ketetapan pada ideologi itu justru membuat PDI Perjuangan makin kokoh dan menjadi pemenang di dua pemilu berikutnya. “Sebagai contoh dalam konteks Piala Dunia U-20, PDI Perjuangan mendukung sepenuhnya upaya mengangkat harkat, dan martabat nasional melalui prestasi olahraga. Dan kita wujudkan dengan upaya penyiapan timnasional sepakbola yang handal, yang juga bisa menjadi juara di negara manapun kompetisi dilakukan. Maka kita dukung perbaikan dan penguatan sistem rekrutmen, pembinaan bakat sejak dini dari hulu ke hilir, hingga ke sistem kompetisi yang baik serta jujur. Di situ titik tekan ideologis kita,” urainya. Jadi, yang diimpikan adalah Indonesia punya kesebelasan sepakbola nasional yang handal dan berkualitas dunia. Itu tujuan pokok, bukan sekedar jadi Event Organizer (EO). Apalagi EO-nya justru jadi alat orang lain mencapai kepentingannya. "Tujuan ideologis adalah membangun politik olahraga yang mewujudkan supremasi kita lewat prestasi olahraga; yang sudah kita tunjukkan lewat cabang bukutangkis dengan Susi Susanti misalnya, Catur oleh Pak Utut, tenis oleh Yayuk Basuki misalnya, atau tinju dengan Ellyas Pical,” beber Hasto. Sementara itu, Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut Rapidin Simbolon melaporkan berbagai langkah kepartaian yang dilakukan menghadapi Pemilu 2024. Dan dalam rangka Ramadan 2023, Rapidin melaporkan kader di seluruh Sumut sedang dan akan terus melakukan berbagai aksi sosial kemasyarakatan. “Di bulan Ramadan kami lakukan berbagai kegiatan sosial. Setiap kepala daerah yang kita usung juga bisa melaksanakan di wilayahnya masing-masing,” kata Hasto menanggapi Rapidin. Dalam kesempatan itu, Ahmad Basarah dan Utut Adianto juga menyampaikan materi-materi memperkuat pesan yang disampaikan Hasto.
Intinya, menekankan pentingnya soliditas seluruh kader dan pengurus untuk teguh dalam berideologi.(BR)











