Camat Kisaran Timur, Ahmad Syaiful Pasaribu mengatakan, bahwa akan melakukan peninjauan. "Dalam waktu dekat akan kita tinjau bangunan liar di bantaran sungai silau dimana saja berdiri yang berada di Kecamatan Kisaran Timur," kata Syaiful Pasaribu saat dikonfirmasi, Minggu (2/4).

Lebih lanjut dia menyebutkan,untuk memanfaatkan bantaran sungai dan mendirikan bangunan di daerah aliran sungai ada aturan dan mekanismenya. "Kan dalam waktu dekat kita akan turun kalau nanti ditemukan adanya bangunan liar yang melanggar aturan maka pemilik akan kita panggil," kata Syaiful.

Diketahui sebelumnya ada lembaga konservasi lingkungan menyuarakan hal ini di kantor kecamatan. Oleh pihak kecamatan menggelar rapat dengan pengusaha yang memanfaatkan bantaran sungai sebagai tempat usaha. Namun hingga hari ini dari rapat itu tidak diketahui apa hasil maupun tindak lanjutnya. "Saya belum mengetahui adanya dulu mediasi dalam persoalan ini, nanti coba saya cek notulen hasil rapatnya," ujarnya.

Sungai Silau Asahan merupakan sungai besar yang membentang dari ujung selatan Kabupaten Asahan bermuara di Kota Tanjung balai. Sungai Silau ini merupakan sungai terbesar kedua setelah Sungai Asahan, dan memiliki peranan penting bagi masyarakat yang dilaluinya. Dari segi manfaat Sungai Silau memberikan hasil bumi yang melimpah, sebut saja tambang pasir, ikan dan sebagainya.

Hari ini kondisi sungai berasal dari salah satu pegunungan Bukit Barisan lebih tepatnya dari Hutan Lindung Tormatutung mengalir membelah kota Kisaran, dengan kondisi yang ada saat ini lebar sungai lambat laun terancam mengecil dikarenakan maraknya pemanfaatan bantaran sungai dan pembangunan daerah aliran sungai seperti yang kita lihat marak di Kecamatan Kota Kisaran Timur.

(ARI/CSP)