Ngobrol Bareng Legislator: Promosi Budaya Indonesia Melalui Media Digital (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Jakarta - Berkembangnya teknologi saat ini sangat mempengaruhi aktifitas sehari-hari masyarakat. Dengan adanya media digital, diharapkan dapat digunakan dan dimanfaatkan secara baik dan maksimal.
Anggota Komisi I DPR RI, Anton Sukartono Suratto menyampaikan, Indonesia merupakan Negara dengan kekayaan alam dan budayanya yang melimpah mulai dari Sabang sampai Merauke. Bahkan Indonesia tercatat sebagai salah satu Negara paling kaya akan keberagaman budaya yang ada. Beberapa budaya Indonesia sudah diakui oleh dunia dan sudah tercatat oleh UNESCO dan bahkan tidak sedikit warga Negara asing tertarik dan belajar budaya Indonesia.
“Sudah sepantasnya, kita sebagai warga Negara Indonesia turut bangga dengan kebudayaan yang ada. Sehingga, kita harus turut mewariskan budaya yang ada dengan mempelajari dan mempromosikannya agar tetap lestari. Selain itu, dengan banyaknya ragam budaya dan adat istiadat yang ada di Indonesia dapat memperkuat rasa nasionalisme dan memperkokoh rasa persatuan melalui semboyan Bhinneka Tunggal Ika,” ucap Anton, dalam webinar Ngobrol Bareng Legislator: Promosi Budaya Indonesia Melalui Media Digital, Minggu (9/4).
Perkembangan teknologi komunikasi sekarang ini sudah sangat pesat, dimana perkembangan teknologi semakin canggih sehingga terdapat banyak peluang yang tanpa disadari muncul melalui media digital. Media digital memiliki peran penting dalam pemasaran dan promosi terutama dalam hal budaya. Sehingga media sosial dapat dimanfaatkan dalam aktifitas komunikasi, pembelajaran, pengetahuan, promosi serta pelestarian budaya nasional di seluruh dunia mengenai keanekaragaman yang ada di Indonesia.
Tantangan budaya tengah dihadapkan berbagai kondisi akibat globalisasi seperti mengaburkan wawasan kebangsaan, menipisnya kesopanan, media digital banyak menjadi panggung budaya asing. Yang mana seharusnya dapat dimanfaatkan dan dimaksimalkan untuk kegiatan promosi budaya Indonesia sehingga dapat membawa dampak positif bagi pelestarian budaya.
“Generasi muda harus memiliki rasa bangga terhadap budaya nasional dan mampu menampilkan, mempublikasikan, mempromosikan, serta melestarikan budaya yang ada di Indonesia pada setiap momen,” pesan Anton.
Ketua Umum ISKI (Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia), Endah Murwani, menjelaskan bahwa budaya di Indonesia sangat kaya dan beragam. Kita dapat memanfaatkan budaya yang ada dan kemudian kita bisa belajar serta menyampaikan tentang budaya ke masyarakat khususnya melalui media digital. Lalu, perlu adanya sinergi tentang budaya Indonesia melalui media digital sehingga dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.
“Budaya merupakan nilai kolektif, adat istiadat, norma, seni, institusi sosial dan pencapaian intelektual masyarakat. Dimana nilai-nilai budaya mengekspresikan prinsip, standar, dan prioritas kolektif suatu komunitas. Kita harus melihat dan belajar tentang budaya yang ada. Ada 2 hal dalam belajar budaya yaitu enkulturasi dan akulturasi. Dimana bentuk pembelajaran budaya ada 3 yakni formal, informal, dan teknis. Nilai budaya direfleksikan melalui symbol dan ritual yang artinya nilai-nilai budaya tercermin dalam bahasa, symbol, komunikasi, dan akrtefak masyarakat. Kaitannya mengenai media yang penting adalah isi media dapat menjadi cerminan nilai-nilai budaya,” ungkap Endah.
Sub budaya yang ada di Indonesia terdapat 1.300 etnis, 700 budaya, 6 agama, serta identitas regional yang ada. Dalam pemanfaatan media digital harus digunakan sebai-baiknya terutama dalam mempromosikan budaya yang ada di Indonesia. Perlunya sinergi dan integrasi menarasikan nilai-nilai budaya dan dalam menarasikan nilai-nilai budaya harus dilakukan secara konsisten dan terus menerus.
Pengamat Media dan Dosen Universitas Nasional, Dian Metha Ariyanti menyatakan, generasi milenial memiliki peranan penting dalam mempromosikan budaya Indonesia terutama di media sosial. Indonesia memiliki potensi yang luar biasa dimana memiliki jumlah penduduk 276.639.440 jiwa, memiliki 1.340 suku, memiliki 720 bahasa, dan mmiliki 17.000 pulau. Dalam budaya kita memiliki 2 jenis warisan budaya yakni warisan budaya benda dan warisan budaya tak benda.
“Dimana warisan budaya tak benda pada tahun 2021sudah ada 289 warisan budaya tak benda yang sudah terdaftar di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan. Sedangkan secara keseluruhan ada sejumlah 1.728 warisan budaya tak benda di Indonesia yang sudah ditetapkan pada tahun 2022 yang sudah tersebar di seluruh provinsi di Indonesia,” ungkap Dian.
Ada 7 warisan budaya tak benda Indonesia yang tercatat dan diakui oleh UNESCO yaitu wayang Indonesia pada tahun 2003, Keris Indonesia pada tahun 2005, Batik Indonesia pada tahun 2009, Angklung pada tahun 2010, Tari SAman pada tahun 2011, Noken pada tahun 2012, dan tiga genre tari tradisional di Bali pada tahun 2015.
Terdapat tantangan yang ada terutama di era digital sekarang ini, dimana budaya yang lebih tinggi dan aktif akan mempengaruhi budaya yang lebih rendah dan pasif melalui kontak budaya. Sehingga dapat mengakibatkan pergeseran nilai-nilai budaya yang ada lebih condong ke barat
“Upaya dalam menjaga dan melestarikan budaya Indonesia dapat dilakukan dengan dua cara yaitu culture experience dan culture knowledge. Selian itu, yang terpenting adalah peran dari generasi milenial yang mana harus memiliki rasa bangga terhadap budaya sendiri dan menghargai budaya orang lain, memiliki rasa bela Negara serta dapat melestarikan budaya yang ada di Indonesia. generasi milenial yang beperan sebagai agent of change dan menggunakan kreatifitas yang ada dalam mempromosikan budaya bangsa Indonesia misalnya dengan membuat konten yang kreatif di media sosial dengan mengikuti perkembangan teknologi,” beber Dian.
(REL/RZD)