"Di Arab Saudi tidak bisa kerja sendiri. Pekerjaan di sana bisa jadi tak semudah seperti yang direncanakan dari tanah air, misalnya datang lalu meliput. Karena sejatinya berangkat sebagai petugas pelayan jemaah haji, para tamu Allah. Sampingannya, meliput dan bonusnya ibadah haji," paparnyaa saat memberikan pembekalan pada Tim MCH di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Selasa (11/4).

Kata dia, di Arab Saudi, wartawan yang tergabung dalam MCH 2023 akan dibagi dalam 3 daerah sebagai wilayah kerja, yakni Madinah, Makkah dan Bandara (Jeddah dan Madinah). Karena wilayah kerjanya terpisah, kekompakan harus dijaga.

"Saling dukung, saling bantu, wilayah liputan masing-masing, makanya dibutuhkan komunikasi yang intens," jelas Wibowo yang juga pengendali teknis MCH 2023 di Arab Saudi.

Para jurnalis juga diingatkan untuk memahami manasik haji. "Manasik haji tolong dikuasai, dipahami, agar ibadah hajinya juga mabrur, agar ibadahnya juga bener. Karena haji juga ibadah fisik."

"Jaga kesehatan, jaga fisik, banyak minum vitamin, apalagi haji tahun ini sangat panas, persiapan fisik wajib dijaga, masker juga masih diperlukan, untuk menghindari debu, panas, saat bertugas. Maka sering minum, jangan menunggu haus, bawa semprotan muka, biar terus fresh," sambungnya.

Untuk menambah kemampuan teknis dan persiapan peliputan haji di Arab Saudi, Tim MCH 2023 akan kembali mengikuti bimtek khusus awal Mei 2023. Diharapkan dengan bimtek teknis tersebut, Tim MCH 2023 lebih kompak, solid, dan mampu merancang perencanaan liputan hingga memproduksi informasi yang bermanfaat untuk publik.

(KAH/RZD)