Banyak Jemaah Haji Lansia Perlu Penanganan Ekstra di Daker Bandara

Banyak Jemaah Haji Lansia Perlu Penanganan Ekstra di Daker Bandara
Ka Daker Bandara Haryanto (Analisadaily/Kali A Harahap)

Analisadaily.com, Jakarta - Kedatangan jemaah haji Indonesia di Arab Saudi perlu dilakukan penanganan khusus dan ekstra, mengingat jumlah jemaah haji sekitar 221 ribu, 67 ribu diantaranya lansia.

Hal itu disampaikan Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara musim haji 2023, Haryanto, pada geladi posko yang dilakukan serentak di Asram Haji Pondok Gede Jakarta, Sabtu (15/4).

"Jadi, kita perlu bekerja tim yang kuat dan kompak, sebab di Daker Bandara perlu penanganan yang ekstra, apalagi tahun ini banyak jemaah lansia," kata Haryanto.

Haryanto didampingi Kasi MCH, Husni Anggoro, menjelaskan, sesuai dengan pengalaman pada tahun sebelumnya, ada beberapa masalah yang ada di Daker Bandara, termasuk Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMMA) Madinah, dan di Bandara King Abdul Aziz Jeddah.

Salah satu persolan di Daker Bandara ini terkait barang bawaan jemaah yang dilarang. Misalnya, ditemukan rokok dan berbagai makanan. "Bukan berarti rokok dan makanan tidak bisa dibawa, tetapi ada batasan," tambahnya.

Kemudian ada juga jemaah bawa jamu, obat herbal, dan lainnya. Begitu juga dengan kepulangan, tidak kalah banyak persoalan yang muncul, ada jemaah tiba-tiba sakit dan meninggal di bandara, bawa kompor, air zam-zam yang berlebihan, dan peralatan listrik.

Di samping itu juga ada kehilangan paspor, serta penerbangan ditunda (delay). “Maka dengan segala persoalan ini kita dituntut harus pandai berdiplomasi dan negoisasi untuk menyelesaikan persoalan baik yang ada di Madinah, dan Jeddah,” sambungnya.

Sementara kedatangan para jemaah gelombang 1 di Bandara AMMA Madinah, ada 4 pintu, yakni pintu (gate) internasional, zero (baseme) terminal haji, dan pastrek, proses cepat.

“Ketika jemaah datang di pintu pastrek di jam 12 siang itu panas terik, sama halnya dengan terminal zero, juga panas, apalagi infonya terik matahari hampir 50 derajat celsius,” sebutnya.

Sedangkan di Bandara King Abdulaziz Jeddah, ada 4 pintu diantaranya pintu (gate) kedatangan yakni gate, D, E, dan terminal gate B. Perlu diketahui di Bandara AMMA Madinah, jemaah yang baru datang tidak diberikan makan, karena dekat ke hotel. Sementara di blBandara Jeddah, jemaah dikasih makanan.

Sementara alur penanganan haji yang sudah dipersiapkan, begitu nanti jemaah haji tiba, kemudian turun dari pesawat dan memasuki pintu (gate) pertama dilakukan pemeriksaan imigrasi. Selanjutnya ada pemeriksaan barang bawaan (bagasi) oleh bea cukai.

Setelah keluar dari proses pengecekan barang, kemudian menuju tempat singgah jemaah haji l, sebelum jemaah haji itu berangkat ke hotel, baik di Madinah dan Makkah. Sedangkan semua proses ini lamanya waktu diperkirakan kurang lebih 2 jam.

(KAH/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi