Presiden Amerika Serikat Joe Biden (ANTARA/HO-Kedubes AS di Jakarta)
Analisadaily.com, Washington - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, pada Selasa resmi mengumumkan pencalonan dirinya dalam pemilihan presiden (pilpres) untuk masa jabatan kedua dan meminta pemilih untuk membuatnya tetap memegang jabatannya agar bisa berbuat lebih banyak untuk mempertahankan demokrasi.
"Saat saya mencalonkan diri sebagai presiden empat tahun lalu, saya mengatakan bahwa kita berada dalam perjuangan untuk warga Amerika. Dan kita masih berjuang," katanya dalam video rekaman bergaya kampanye, yang dibuka dengan adegan serangan 6 Januari 2021 di kompleks Capitol AS oleh pendukung mantan presiden Donald Trump.
Dilansir dari Antara, Rabu (26/4) mengutip Kyodo-OANA, Biden menyebut Pilpres AS 2024 sebagai pilihan antara "lebih banyak kebebasan atau lebih sedikit kebebasan."
"Pertanyaan yang kami hadapi adalah apakah pada tahun-tahun mendatang kita memiliki lebih banyak kebebasan atau lebih sedikit kebebasan. Lebih banyak hak atau lebih sedikit. Saya tahu apa yang saya inginkan jawabannya dan saya pikir Anda juga menginginkannya," kata Biden. "Ini bukan saatnya untuk berpuas diri. Karena itu saya kembali mencalonkan diri," ujarnya.
Pencalonan Biden dalam pilpres 2024 itu diumumkan pada peringatan empat tahun dia maju dalam pilpres 2020 walaupun tetap ada banyak pemilih yang khawatir mengenai usia Biden.
Pada usia 80 tahun, Biden telah menjadi presiden paling tua dalam sejarah AS, dan dia akan berusia 86 tahun pada akhir masa jabatan empat tahun keduanya.
Setelah mengumumkan pencalonannya dalam pilpres, Biden akan memulai penggalangan dana untuk kampanye.
Pengumuman tersebut, yang tidak mengejutkan, pada akhirnya bisa mengarah pada tanding ulang antara dia dan Trump seperti pilpres 2020, yakni sebuah pertarungan yang menurut jajak pendapat terhadap banyak warga AS memilih lebih baik tidak melihatnya.
Presiden dari Partai Demokrat tersebut sebelumnya mengisyaratkan niatnya untuk mencalonkan diri lagi, sementara Ibu Negara Jill Biden juga mengatakan pada Februari lalu bahwa suaminya akan mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua.
Menjelang pengumuman pada Selasa, Biden menggarisbawahi pencapaian pemerintahannya, mulai dari tingkat pengangguran yang rendah di AS selama beberapa dekade, pemulihan COVID-19 dan kebangkitan manufaktur domestik hingga insentif untuk produk rendah karbon dan tindakan pengendalian senjata yang lebih ketat.
Beberapa jam setelah pengumuman, Biden berpidato di Washington di hadapan para anggota serikat perdagangan AS yang meneriakkan "empat tahun lagi".
Dia mengulangi daftar pencapaiannya sejak dia menjabat pada Januari 2021, dan mengatakan bahwa dia melihat dunia dari mata "pekerja" daripada mereka yang di Wall Street.
"Kita menciptakan lapangan kerja lagi. Manufaktur telah hidup kembali. Warga bisa mendapat pelayanan kesehatan yang layak. Kota-kota yang telah terlupakan dan ditinggalkan mati kembali hidup karena Anda semua dan apa yang kita lakukan," kata Biden. "Sekarang kita harus mempertahankannya," ucapnya.
Wakil Presiden Kamala Harris, yang tampil menonjol dalam video berdurasi tiga menit berjudul "Freedom" (kebebasan) mengatakan dia akan menjadi pasangan Biden dalam pemilihan berikutnya, dan menyebut saat ini sebagai "momen penting dalam sejarah AS."
Tim Biden mengatakan bahwa kampanye 2024 akan ditangani oleh Julie Rodriguez, yakni seorang penasihat senior Gedung Putih yang juga terlibat dalam kampanye sebelumnya.
Sejauh ini tidak ada saingan serius untuk pencalonan dari Partai Demokrat, meski kepopularan petahana (Biden) tidak terlalu tinggi, bahkan di kalangan Demokrat.
Jajak pendapat NBC News yang dirilis Minggu (23/4), memperlihatkan hanya 26 persen pemilih AS yang berpikir Biden perlu mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua, sementara 70 persen percaya dia tidak perlu melakukannya, dengan kekhawatiran tentang usianya sebagai alasan utama.
Survei nasional yang sama juga menunjukkan bahwa Trump (76 tahun) terus berada jauh di depan semua pesaingnya dari Partai Republik, terlepas dari dakwaan baru-baru ini terhadapnya atas pembayaran uang suap kepada seorang bintang porno dan penyelidikan lain atas perilaku Trump di masa lalu.
Dalam video, yang disiarkan pada Selasa pagi dan juga menyertakan gambar aktivis hak aborsi yang memprotes Mahkamah Agung AS, Biden memperingatkan bahwa hak dasar yang dijamin di AS terancam oleh para sekutu Trump.
"Setiap generasi warga Amerika telah menghadapi momen dimana mereka harus mempertahankan demokrasi. Membela kebebasan pribadi kita. Membela hak pilih dan hak sipil kita. Dan inilah momen kita," katanya. "Ayo kita selesaikan pekerjaan ini. Saya tahu kita bisa," ujarnya.
Sementara itu Trump mengintensifkan serangannya pada Biden, dengan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa karena "malapetaka pengeluaran sosialis, keluarga Amerika dihancurkan oleh inflasi terburuk dalam setengah abad."
Sampai sekarang, anggota Partai Demokrat yang mengumumkan pencalonannya untuk pilpres 2024 adalah seorang penulis swadaya berusia 70 tahun Marianne Williamson dan Robert F Kennedy Jr., yakni pria berusia 69 tahun yang merupakan keturunan dari salah satu keluarga politik terkenal di AS yang menjadi terkenal karena pandangan anti-vaksinnya.
Sementra saingan Trump untuk nominasi dari Partai Republik termasuk mantan Duta Besar AS untuk PBB berusia 51 tahun Nikki Haley dan Ron DeSantis (44 tahun) yang saat ini menjabat sebagai gubernur Florida dan diperkirakan akan segera mengumumkan pencalonannya.
(RZD)