Hasto Kristiyanto Dorong Pemerintah Buka Dialog Bahas Aspirasi Buruh

Hasto Kristiyanto Dorong Pemerintah Buka Dialog Bahas Aspirasi Buruh
Sejumlah massa buruh memasuki Istora Senayan, Jakarta, Senin (1/5). (ANTARA/Luthfia Miranda Putri)

Analisadaily.com, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan mendorong pemerintah untuk membuka ruang dialog guna membahas aspirasi buruh.

"PDI Perjuangan mendukung perjuangan buruh mendapatkan hak-haknya, termasuk soal fasilitas kesehatan dan pendidikan yang layak, dan yang tidak kalah penting membangun spirit dan daya juang prestasi," tegas Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto dilansir dari Antara, Senin (1/5).

Lebih lanjut, ia juga mengatakan PDIP tidak mempermasalahkan bila buruh menyampaikan aspirasinya dengan melakukan demonstrasi.

"Di alam demokrasi yang tumbuh dengan baik saat ini di Indonesia, demo bisa menjadi instrumen untuk menyampaikan aspirasi dalam upaya kaum buruh mencapai kesejahteraan. Namun, diharapkan penyaluran aspirasi termasuk dengan demo dilakukan secara konstruktif dan tidak mengganggu," ujarnya.

Di sisi lain, PDIP mendorong Pemerintah untuk selalu membuka diri dan berdialog dengan semua pihak.

"Termasuk soal penerapan UU Cipta Kerja yang masih mendapat kritikan tajam,” kata Hasto.

Hasto mengatakan PDIP konsisten memperjuangkan kepentingan buruh dan mendukung para pekerja Indonesia sejahtera, meskipun dampak pandemi COVID-19 telah menyebabkan banyak tenaga kerja yang upahnya berkurang, dirumahkan, dan diputus hubungan kerjanya.

"Buruh merupakan elemen penting dalam membangun perekonomian bangsa. Selamat Hari Buruh untuk seluruh buruh di Indonesia," kata dia.

Dalam kesempatan ini, Hasto mengatakan PDI Perjuangan meminta semua pemangku kepentingan memiliki kesadaran yang sama agar tidak terjadi penindasan atau bahkan pengabaian hak-hak buruh secara praktik maupun dari sisi kebijakan.

"Peringatan Hari Buruh harus dilandasi oleh ide, gagasan, cita-cita, dan semangat pembebasan yang sama, melalui campur tangan negara sehingga ditinjau dari kemampuan, profesionalitas, kemampuan produksi, harkat dan martabat buruh, serta adanya kebijakan strategis bagi peningkatan kualitas tenaga kerja Indonesia secara menyeluruh," kata Hasto.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi